- Ferry Irwandi vokal mengkritik rezim
- Ferry Irwandi punya penyakit mematikan
- Ferry Irwandi dapat serangan siber usai membahas dalang kerusuhan
Suara.com - Ferry Irwandi yang begitu vokal menyuarakan keresahan masyarakat Indonesia, ternyata menderita suatu penyakit yang bisa membuatnya meninggal mendadak.
Hal ini diketahui ketika Fery Irwandi menghadiri Aksi Kamisan di depan Istana Negara, protes damai masyarakat kepada pemerintah terkait kasus-kasus pelanggaran HAM terdahulu yang belum terselesaikan hingga kini di Indonesia. Aksi ini sudah ada sejak 18 Januari 2007 sampai sekarang dan dilakukan tiap hari Kamis.
Ferry dalam orasinya, bernostalgia saat ia pertama kali ikut Aksi Kamisan. Ketika itu, aia masih kuliah di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN).
Ferry Irwandi juga bercerita bahwa ia baru saja menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang ternyata ditemukan ada kelainan pada jantungnya.
Kelainan jantung yang diderita oleh Ferry Irwandi ini adalah penebalan otot jantung yang membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
"Sekitar dua hari yang lalu, gue baru medical check up dan ditemukan kelainan jantung. Jadi, ada hipertropi kardiovaskular, itu penebalan jantung di bilik kiri," ungkap Ferry.
Ferry Irwandi menegaskan kelainan jantung yang dideritanya bukanlah disebabkan gaya hidup yang suka merokok, melainkan faktor keturunan.
"Bukan karena ngerokok tapi penyakit genetik dan tindak lanjutnya harus MRI, setelah itu operasi dan yang bisa menangani di Indonesia cuman dua dokter," ujarnya.
Menurut Ferry Irwandi berdasarkan pendapat dokter, penyakit tersebut bisa membuatnya meninggal mendadak.
Baca Juga: Meski DPR Menyebalkan, Denise Chariesta Iba Nasib Uya Kuya: Dia Korban Hoaks
Ferry menyamakannya dengan insiden kolaps yang pernah menimpa pesepakbola asal Denmark, Christian Eriksen, di tengah lapangan hijau beberapa tahun lalu.
"Risiko terburuknya adalah kematian mendadak. Kurang lebih sama dengan (yang dialami) Eriksen. Bedanya, Eriksen di Denmark dan saya di Indonesia," ujarnya, menyiratkan kekhawatiran terhadap sistem penanganan medis yang mungkin dihadapinya.
Karena penyakit yang dideritanya tersebut, Ferry Irwandi jadi merefleksikan banyak hal dalam hidupnya.
Bukannya tak takut ajal, Ferry Irwandi lebih mengkhawatirkan orang-orang yang akan ditinggalkannya dan merasa kehilangan.
"Dari situ saya dua hari ini merefleksikan kehidupan saya sendiri. Hal yang paling saya takutkan itu bukan bagaimana kematian itu datang, tapi bagaimana orang yang ditinggalkan," kata Ferry dengan nada lirih dan meneteskan air matanya.
![Ferry Irwandi founder Malaka soal dalang kerusuhan demo [Youtube/iNews]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/03/50134-ferry-irwandi-founder-malaka-soal-dalang-kerusuhan-demo-youtubeinews.jpg)
Ferry kemudian berbagi sebuah pengalaman personal yang mendasari ketakutan terbesarnya itu.