Suara.com - Sebuah momen dari pertemuan diplomatik tingkat tinggi di China menjadi sorotan dunia dan viral di media sosial.
Momen tersebut menampilkan sikap anggun dan berprinsip dari Wan Azizah Wan Ismail, istri Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, saat bertemu Presiden China, Xi Jinping, pada Senin, 1 September 2025.
Dalam rekaman video yang beredar luas, terlihat Anwar Ibrahim, sedang berjabat tangan dengan Xi Jinping dalam sebuah sesi foto kenegaraan.
Sesuai protokol, giliran Wan Azizah untuk memberikan salam. Xi Jinping pun terlihat mengulurkan tangannya sebagai gestur sapaan formal.
Namun, alih-alih menyambut uluran tangan tersebut, Wan Azizah dengan sopan menangkupkan kedua tangannya di dada dan sedikit menundukkan kepala.
Gestur ini merupakan cara penghormatan universal dalam banyak budaya, sekaligus sebuah sikap yang berakar kuat pada keyakinan agamanya.
Senyum tipis terlihat di wajahnya, menunjukkan rasa hormat yang tulus tanpa harus melakukan kontak fisik.
Presiden Xi Jinping pun tampak memahami gestur tersebut dengan baik. Ia dengan cepat menarik kembali tangannya dan membalas dengan senyuman serta anggukan kepala.
Menunjukkan adanya saling pengertian dan penghormatan antar budaya. Suasana tetap hangat dan tidak ada kecanggungan yang berarti.
Baca Juga: Gus Yahya Pastikan 16 Ormas Islam Dukung Prabowo Atasi Krisis: Apa Saja Dukungannya?
Memegang Teguh Prinsip Ajaran Islam
Sikap yang ditunjukkan oleh Wan Azizah bukanlah tanpa alasan.
Sebagai seorang muslimah yang taat, ia mengikuti pedoman ajaran Islam yang menganjurkan untuk tidak bersentuhan, termasuk berjabat tangan, dengan lawan jenis yang bukan mahram.
Sikap ini merupakan cerminan dari komitmen pribadinya untuk menjaga prinsip-prinsip agamanya, bahkan dalam forum internasional sekalipun.
Apa yang dilakukannya menunjukkan bahwa identitas keyakinan dapat berjalan selaras dengan tugas-tugas diplomatik tanpa mengurangi rasa hormat kepada tuan rumah.
Kontras Saat Bertemu Ibu Negara China
Momen yang lebih menarik terjadi beberapa detik kemudian. Setelah memberi salam kepada Xi Jinping, Wan Azizah langsung berbalik ke arah ibu negara Peng Liyuan.

Tanpa ragu, ia menyambut uluran tangan Peng Liyuan dengan hangat dan keduanya pun berjabat tangan dengan akrab sambil tersenyum.
Kontras antara dua interaksi ini menegaskan bahwa sikap Wan Azizah sebelumnya murni didasari oleh prinsip keagamaan, bukan karena ketidaksopanan atau keengganan personal.
Ia dengan jelas membedakan interaksi dengan lawan jenis dan sesama jenis sesuai dengan ajaran yang dianutnya.
Sikapnya ini menuai banyak pujian dari warganet di seluruh dunia, terutama dari komunitas Muslim.
Ia dianggap sebagai teladan yang menunjukkan keanggunan, kecerdasan budaya, dan keteguhan dalam memegang prinsip di panggung global.
"Bukan terlihat enggan.. memang buat seorang muslimah bukan muhrim nya utk berjabat tangan," kata netizen.
"MasyaAllah caantee betul ibu ini," kata yang lain.
"Ini hal yang bagus. Itu bukan enggan namanya tetapi tetap santun dalam beragama walau pada acara resmi. Pelajaran yang sangat bagus buat konoha," ujar yang lain.