- Dahnil Anzar Simanjuntak dianggap pencitraan, karena bikin konten naik KRL.
- Alih-alih dapat pujian publik, politisi Nasdem itu malah menuai kecaman dari warganet.
- Warganet meminta Dahnil fokus bekerja, daripada membuat pencitraan.
Suara.com - Hari pertama menjabat sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak mencoba menampilkan citra merakyat.
Namun, aksi Dahnil Anzar pamer naik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line justru menjadi bumerang dan menuai cibiran pedas dari warganet.
Alih-alih mendapat pujian, langkah Dahnil yang diunggahnya sendiri di akun TikTok @bang_dahnil pada Selasa (9/9/2025) itu justru dicap sebagai ajang pencitraan yang tidak perlu.
Dalam dua unggahan terpisah, Dahnil Anzar membagikan momen perjalanannya berangkat dan pulang kerja menggunakan KRL.
Pada video pertama, Dahnil tampak berdiri di antara penumpang lain usai dilantik di Istana Negara.
"Setelah satu harian berkegiatan, rapat rutin dan mengikuti Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri di Istana Negara," tulis Dahnil dalam keterangan videonya, Senin (8/9/2025).
Keesokan paginya, ia kembali mengunggah video serupa dengan kemeja batik, seolah menegaskan KRL adalah pilihan utamanya.
"Pagi tadi bergerak menerobos Medan Juang... Selamat pagi Indonesia Maju," tulisnya.
Niat Dahnil untuk menampilkan kesederhanaan ternyata tidak diterima dengan baik oleh sebagian besar warganet.
Baca Juga: RUU Perampasan Aset Diusulkan Jadi Inisiatif DPR dan Prioritas Prolegnas 2025, Menkum Beri Apresiasi
Kolom komentar unggahannya justru dipenuhi kritik tajam yang menyuruhnya untuk fokus bekerja ketimbang membuat konten.
![Juru Bicara Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak. [Suara.com/Novian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/22/69065-dahnil-anzar-simanjuntak.jpg)
Seorang warganet yang mengaku sering menggunakan rute yang sama bahkan memberikan sentilan menohok.
Ada pula yang menyayangkan aksi Dahnil mempublikasikan kegiatannya sendiri, seolah sedang mencari simpati publik.
"Hammm line KRL yang sama dengan gue kalau mau ngantor. Lu bilang ini medan juang? Naik KRL? Divideoin pula. Bro, udah kubilang jangan pernah ada di kepala lu terbersit pencitraan sejak jadi pejabat," kata akun @namaku***.
" Lu kudu fokus ke kerjaan, target, kinerja. Video-video kayak gini justru nanti akan menyulitkan lu," sambung komentar tersebut.
"Beginilah potret pejabat kita, mencari simpati atau perhatian publik yang tidak ada hubungannya dengan kinerjanya. Celakanya diposting sendiri di akun medsosnya," komentar @_nhd**.
"Masih sempat-sempatnya bikin konten pak. Dulu Menteri Dahlan Iskan waktu ngejabat sering naik kereta. Tapi, nggak pernah tuh posting-posting di media sosial," imbuh @bintang***.
"Bang Dahnil Anzar bekerja saja dengan amanah di jabatan barunya. Jangan ikut-ikutan ngonten," ujar @jamal*** memberi saran.
Memang, gaya dan penampilan para pejabat belakangan menjadi perhatian publik.
Sosok seperti anggota DPR Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya telah membuat publik marah gaya bicara dan penampilannya yang dianggap tidak menghargai rakyat.
Ketiganya bahkan tidak saja diolok-olok di media sosial, rumah mereka sampai kena jarah massa pada 30 Agustus 2025 lalu.
Usai aksi penjarahan tersebut, para pejabat publik mulai berhati-hati menampilkan dirinya di media sosial.