Infografis
- Chika Jessica memilih damai dan memaafkan, meski keponakannya jadi korban salah sasaran oknum aparat.
- Tujuannya unggah kasus ke media sosial adalah untuk mencegah kejadian serupa terulang.
- Chika bingung prosedur hukum, dan merasa sulit melapor karena pelaku berasal dari institusi kepolisian.
Suara.com - Chika Jessica memutuskan untuk tidak memperpanjang kasus kekerasan yang menimpa keponakannya.
Artis serba bisa ini mengaku memilih jalan damai dan memaafkan tindakan represif oknum aparat yang salah sasaran.
Ia menegaskan bahwa tujuan utamanya mengunggah kejadian ini di media sosial adalah untuk meningkatkan kesadaran publik.
Chika berharap tidak ada lagi korban salah sasaran seperti yang dialami oleh anggota keluarganya.
"Sebenarnya posting itu untuk dapet perhatian, tapi perhatiannya adalah untuk supaya dilihat dan tidak ada korban lagi," ujar Chika Jessica di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa, 9 September 2025.
Ia mengakui bahwa sebenarnya banyak tawaran yang masuk untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Banyak tiba-tiba yang WA aku, dari pihak apa begitu ya, yang menawarkan, 'Ayo kita lanjut apa segala macem,' tapi aku memilih untuk tidak. Aku udah memilih, keluarga udah ikhlas memaafkan," tegasnya.
Salah satu alasan utama Chika enggan melapor adalah kebingungan mengenai prosedur hukum yang harus ia tempuh.
Dirinya merasa berada dalam posisi yang dilematis, karena pihak yang harus dilaporkan adalah oknum dari institusi kepolisian itu sendiri.
Baca Juga: Jadi Korban Salah Pukul Polisi saat Demo di Bandung, Keponakan Chika Jessica Luka-Luka dan Trauma
Chika secara blak-blakan mengungkapkan kebingungannya jika harus membuat laporan resmi.
"Aku juga bingung. Misalkan, ini lucunya aku aja, lapor polisi, keponakan saya dipukul. Sama siapa? Sama oknum polisi. Kan bingung ya?" selorohnya.
Menurutnya, situasi akan berbeda jika pelaku kekerasan adalah warga sipil biasa.
"Kalau ini misal sama tetangga saya, atau sama temennya gitu, baru. Lah kan bingung ini kan. Aku juga kayak, aduh udah deh," tambahnya.
Saat ini, Chika dan keluarga memilih untuk fokus pada pemulihan kondisi fisik dan mental sang keponakan.
Baginya, yang terpenting adalah kasus ini sudah menjadi perhatian publik sehingga dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.
