Infografis
Serial yang hanya bertahan satu musim ini bermula dari jatuhnya meteor di gurun yang menewaskan lima orang.
Ajaibnya, mereka bangkit kembali dengan kekuatan baru, lalu dipersatukan dalam takdir besar untuk menghadapi perang antara malaikat dan iblis.
Meski mendapat kritik karena dianggap mirip Heroes dan Supernatural, The Messengers sebenarnya menawarkan konsep apokaliptik dengan sentuhan religi yang cukup segar.
Sayang, rating rendah membuat serial ini harus berakhir cepat.
3. Two Sentence Horror Stories (2019-2022)
Berbeda dari serial horor antologi lain seperti Black Mirror, Two Sentence Horror Stories hadir dalam format sederhana dengan durasi singkat sekitar 20 menit per episode.
Ceritanya diadaptasi dari dua kalimat horor viral di internet, lalu dikembangkan menjadi kisah menegangkan penuh twist.
Beberapa episode menarik antara lain “Tutorial” yang menggunakan rekaman CCTV untuk menghadirkan teror di kamar seorang beauty vlogger, hingga “Teatime” yang menyeramkan lewat boneka anak kecil.
Selain itu, serial ini sering menyelipkan isu sosial, mulai dari kesenjangan kelas hingga risiko kerja lepas.
Baca Juga: The Dark Tower: Pertarungan Lintas Dimensi Idris Elba-Matthew McConaughey, Malam Ini di Trans TV
4. Shining Vale (2022-2023)
Dibintangi Courteney Cox dan Greg Kinnear, Shining Vale menggabungkan drama keluarga disfungsional dengan kisah rumah berhantu.
Serial ini mengikuti pasangan Phelps yang pindah dari Brooklyn ke rumah tua di Connecticut demi menyelamatkan rumah tangga mereka.
Namun, rumah tersebut menyimpan rahasia gelap, termasuk kehadiran sosok hantu yang hanya terlihat oleh Pat (Cox).
Meski memiliki premis unik dan aktor ternama, serial yang tayang di Starz hingga dua musim ini tidak banyak mendapat sorotan.
Padahal, bagi penggemar humor gelap dengan balutan horor psikologis, Shining Vale layak dimasukkan ke daftar tontonan.
