- Dedi Mulyadi menolak berbagai fasilitas mewah yang menjadi haknya.
- Ia tidak mengambil fasilitas mobil dan seragam dinas.
- Alasannya, ia ingin hidup sederhana tanpa membebani negara.
Suara.com - Di tengah sorotan tajam publik mengenai penghasilan fantastis pejabat, politikus Dedi Mulyadi membuat pernyataan mengejutkan.
Gubernur Jawa Barat ini secara blak-blakan mengungkap bahwa dirinya menolak berbagai fasilitas mewah yang menjadi haknya.
Klarifikasi Dei Mulyadi untuk menepis isu yang menyebutkan bahwa tunjangan Gubernur Jawa Barat mencapai puluhan miliar rupiah. Ia merasa perlu meluruskan informasi tersebut agar tidak menjadi bola liar di tengah masyarakat.
Menurutnya, gaya hidupnya sebagai pejabat jauh dari kesan glamor yang sering dituduhkan.
Alih-alih menikmati fasilitas negara, pria berusia 53 tahun ini justru memilih untuk hidup lebih sederhana dengan menggunakan milik pribadi.
"Saya mendapat fasilitas baju dinas. Saya tidak mengambilnya dan mencoretnya anggaran tersebut," ungkap Dedi Mulyadi di Instagram, Jumat, 12 September 2025.

Dedi Mulyadi bahkan memberikan alasan yang cukup menohok di balik keputusannya tersebut. Ia merasa masih mampu untuk membeli pakaiannya sendiri tanpa harus membebani anggaran negara.
"Jadi baju dinas gubernur Jawa Barat itu tidak ada. Bajunya beli sendiri karena saya bukan yatim piatu," tegasnya.
Tak hanya seragam, Dedi Mulyadi juga mengaku tidak menggunakan fasilitas mobil dinas yang telah disiapkan untuknya.
Baca Juga: Gas Air Mata di Kampus Bandung, Kemal Palevi Colek Dedi Mulyadi dan Farhan: Kang Tolong Kang
Keputusan ini semakin memperkuat citranya sebagai pejabat yang enggan bermewah-mewahan.
"Kemudian, mobil dinas, saya tidak mengambilnya," ujarnya singkat.
Langkah ini ia ambil untuk menunjukkan komitmennya bahwa menjadi pejabat bukan berarti harus memanfaatkan semua fasilitas yang ada.
Bagi Dedi, yang terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat, bukan kenyamanan pribadi yang didanai oleh uang rakyat.