Suara.com - Menjadi seorang CEO promotor musik besar tidak membuat Ravel Junardy lupa akan perjuangannya di masa lalu. Ia mengenang kembali momen saat menggelar konser perdana.
Ravel Junardy mengenang konser pertama yang digelar adalah untuk band Story of the Year. Di mana ia harus turun tangan mengerjakan segalanya.
Dengan tim yang hanya berjumlah lima orang, Ravel mengaku tidak ada pembagian tugas yang jelas. Semua pekerjaan, dari yang paling strategis hingga yang paling teknis, mereka kerjakan bersama-sama.
Saat ditanya mengenai pengalaman menarik di konser pertamanya itu, Ravel Junardy menyoroti kesibukan luar biasa karena harus merangkap banyak peran.
"Cerita yang menarik sih enggak, enggak ada banget ya. Lebih ke capeknya, karena sendiri semua kan ngerjainnya," ujar Ravel Junardy saat diwawancara Suara.com di Gading Serpong, Tangerang, Rabu, 27 Agustus 2025.

Ravel Junardy kemudian merinci peran apa saja yang dilakoninya saat itu. Tak tanggung-tanggung, sang bos promotor ini bahkan ikut menjadi petugas keamanan dadakan.
"Semua. Saya juga jadi security, produksi, saya juga ngurusin semuanya," terang lelaki 40 tahun ini.
Menurutnya, pengalaman merangkap berbagai pekerjaan itu menjadi sebuah kenangan tak terlupakan.
"Dan ini berlima semua ngurusin semuanya, gitu," tambahnya.
Baca Juga: Bakal Bawa Foo Fighters hingga MCR, Ravel Junardy Dulunya Jual Beli Alat Musik
Selain menjadi petugas keamanan, Ravel dan timnya juga berjibaku dengan urusan tiket yang saat itu masih sangat manual.
Mereka harus memutar otak agar tiket tidak mudah dipalsukan.
"Dulu ticketing-nya tuh gimana ya caranya ticketing-nya biar enggak di-copy orang. Dulu kan kita masih belum mikirin tiket pakai barcode kan," katanya.
Solusi kreatif pun ditemukan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dulu di-stempel UV. Jadi semua tiket itu di dicoret-coret tanda tangan sama anak-anak biar enggak bisa dicopy gitu ya," kenang bos Ravel Entertainment ini.