- Soleh Solihun memuji Sukatani karena vokal kuat, musik unik, dan lirik lugas namun cerdas.
- Ia menyoroti kepedulian sosial band ini, termasuk penggunaan bahasa daerah dalam lagu.
- Lagu “Bayar Bayar Bayar” yang sempat dicekal justru membuat nama Sukatani makin dikenal luas.
Suara.com - Aktor sekaligus komedian, Soleh Solihun, melayangkan pujian setinggi langit untuk duo musik punk asal Purbalingga, Sukatani.
Pujian tersebut ia sampaikan melalui sebuah tulisan panjang di akun Instagram pribadinya pada hari Minggu, 14 September 2025.
Lelaki 46 tahun mengaku terkesan dengan karakter kuat yang dimiliki oleh band yang digawangi oleh Novi Citra Indriyati atau Twister Angel dan Muhammad Syifa Al Lutfi atau Alectroguy.
Menurut Soleh, setidaknya ada empat kekuatan utama yang membuat Sukatani begitu istimewa di telinganya.
Salah satunya adalah vokal Twister Angel yang ia sebut lantang dan bertenaga.
"Vokal Twister Angel yang lantang bertenaga terdengar membahana ketika bernyanyi," tulis Soleh dalam unggahannya.
Kekuatan lainnya, menurut Soleh, terletak pada adonan musik mereka yang unik, yang memadukan post-punk dengan sentuhan pop yang mudah dicerna.
"Adonan post punk dengan danceable beats, new wave serta sentuhan pop yang membuat musik mereka mudah dicerna," lanjutnya.
Mantan jurnalis musik ini juga menyoroti lirik-lirik Sukatani yang lugas dan keras, namun tetap cerdas tanpa terkesan menggurui.
Baca Juga: Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
"Lirik lugas nan keras, tapi tanpa pretensi ingin terlihat pintar," puji pria kelahiran Bandung, 2 Juni 1979 ini.

Soleh juga mengapresiasi kepedulian Sukatani terhadap lingkungan sekitar, khususnya desa tempat mereka tinggal.
Hal ini, menurutnya, terlihat dari penggunaan bahasa daerah dalam salah satu lagu mereka yang berjudul "Alas Wirasaba".
"Porsinya cukup untuk menunjukkan karakter dan asal mereka, tanpa terlalu dominan sehingga membuat lirik mereka yang lain tak dimengerti orang awam," jelasnya.
Salah satu lagu yang paling mencuri perhatian Soleh tentunya adalah "Bayar Bayar Bayar," yang menurutnya berhasil membuat Sukatani semakin dikenal publik.
"Lagu ini salah satu yang paling frontal, lugas dan mewakili kegelisahan banyak orang," ungkapnya.
Soleh bahkan menyebut kasus pencekalan lagu tersebut justru menjadi anomali menarik dalam sejarah musik Indonesia, yang malah membuat nama Sukatani semakin melambung.
"Band yang relatif belum dikenal banyak orang, membuat gusar aparat yang kesal dengan lagunya. Tapi, pencekalannya malah membuat lagunya makin tersebar luas, bahkan ke mereka yang belum pernah mendengar nama band ini," tulisnya.
Selain itu, Soleh juga terkesan dengan lagu "Semakin Tua Semakin Punk," yang menurutnya bukan hanya sekadar lagu gagah-gagahan, tetapi juga sebuah usaha untuk menertawakan keadaan.
Dari delapan lagu di album "Gelap Gempita", Soleh Solihun memilih "Tanam Kemandirian" sebagai favoritnya.
"Sebuah lagu manis yang berisi pesan dari orang tua buat anaknya. Ah, sebagai orang tua, saya sungguh tersentuh oleh liriknya. Begitu mengharukan," tutupnya.