Suara.com - Drama penyelamatan kucing Uya Kuya yang sempat memanas di media sosial ternyata dipicu oleh komunikasi yang tersendat.
Pihak Uya Kuya membongkar betapa sulitnya mendapat informasi yang jelas dari pihak Sherina Munaf, mulai dari pesan yang tidak dibalas hingga lokasi kucing yang dirahasiakan sampai menit-menit akhir.
Hal ini diungkapkan oleh Tamara, orang kepercayaan keluarga Uya Kuya, saat proses serah terima lima ekor kucing di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Senin, 15 September 2025.
Menurut Tamara, salah satu sumber frustrasi terbesar adalah ketidakjelasan lokasi di mana kucing-kucing tersebut dirawat. Dia mengaku baru diberi tahu alamat klinik tempat para anabul berada pada malam hari sebelum penjemputan.
"Itu yang kita sesalkan. Kenapa itu kita enggak diinfo? Jadi info klinik itu kita baru tahu kemarin sore," ujar Tamara.

"Dan saya juga baru dapat alamatnya tadi malam. Jadi makanya kenapa baru hari ini saya pick up, karena saya juga baru tahu alamatnya tadi malam," sambungnya.
Tak hanya itu, Tamara juga menyoroti klaim pihak Sherina yang mengaku kesulitan menghubunginya. Dia menegaskan bahwa pesan langsung Instagram (DM) yang dia kirimkan untuk berkoordinasi pun tidak kunjung mendapat balasan.
"Kalau menurut Sherina mereka itu mencari saya, tapi di-DM saya tidak dibalas-balas," ungkapnya.
Buruknya komunikasi ini, lanjut Tamara, pada akhirnya menimbulkan kebingungan di publik.
Baca Juga: Istri Uya Kuya Ancam Polisikan Penyebar Hoaks Soal Suaminya
Banyak orang yang menemukan kucing akhirnya tergiring opini untuk melapor ke pihak Sherina, padahal keluarga Uya Kuya sudah membuka jalur pengaduan resmi.
"Jadi kenapa ada beberapa yang sudah tergiring nih opininya untuk menyerahkan kalau ada mendapatkan kucing atau anabul, diserahkannya kepada beliau (Sherina)," jelas Tamara.
Kini, setelah komunikasi langsung terjalin dan mediasi berhasil dilakukan, lima ekor kucing telah kembali ke pemiliknya. Drama yang dipicu oleh miskomunikasi tersebut akhirnya menemukan titik terang.