- Yurike Sanger istri ketujuh Soekarno meninggal dunia di usia 81 tahun di California, Amerika Serikat.
- Kabar meninggalnya Yurike diungkap sang putra, Yudhi.
- Yurike meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara.
- Jenazah Yurike rencananya akan dipulangkan ke Indonesi adan disemayamkan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Suara.com - Yurike Sanger, istri ketujuh dari Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Soekarno telah mengembuskan napas terakhirnya.
Mendiang berpulang di usia 81 tahun pada Rabu, 17 September 2025, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Kabar kepergiannya pertama kali dikonfirmasi oleh putranya, Yudhi Sanger, melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya.
Dalam pesan yang menyentuh, Yudhi melepas kepergian sang ibunda dengan penuh cinta dan kelegaan, mengisyaratkan akhir dari penderitaan panjang yang dialami Yurike.
"Selamat Jalan Mama Tercinta, Yudhi yang akan jaga Mama di sana yaa," tulis Yudhi, mengawali pesan dukanya.

"Mama sudah Happy, Mama sudah fight dari semua penyakit mama di dunia," ujar Yudhi menyambung.
Menurut informasi yang dihimpun, Yurike Sanger memiliki riwayat perjuangan melawan kanker payudara.
Beliau meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat.
"Meninggal dunia Ibu Yurike Sanger di Sangorgonio Memorial Hospital, California, USA di usia 81 tahun," tutur Yudhi dalam pengumumannya, memberikan kepastian mengenai lokasi dan waktu kepergian sang ibu.
Baca Juga: Pendidikan Kiran Soekarno, Cucu Presiden Pertama RI Ikut Bersihkan Sungai Tukad Bali Pasca Banjir
Jenazah almarhumah rencananya akan dipulangkan ke Tanah Air dan disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Namun belum diketahui kapan jenazahnya kan tiba di tanah air.
Yurike Sanger adalah sosok perempuan yang menjadi bagian dari babak penting kehidupan pribadi Bung Karno.

Lahir di Poso, Sulawesi Tengah, pada tahun 1945, Yurike memiliki darah campuran Jerman dari sang ayah dan Manado dari ibunya, yang memberinya paras menawan.
Pertemuan pertamanya dengan Sang Proklamator terjadi pada tahun 1963.
Kala itu, Yurike masih berstatus sebagai seorang pelajar dan anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada acara kenegaraan.
Pesonanya berhasil memikat hati Soekarno, yang saat itu telah menjadi pemimpin besar bangsa.