- All the Devil's Men, film bergenre thriller aksi akan tayang Senin (22/9/2025) malam ini pukl 23.00 WIB di Trans TV.
- All the Devil's Men dibintangiMilo Gibson, Sylvia Hoeks, dan aktor veteran William Fichtner.
- All the Devil's Men membawa penonton ke dalam dunia operasi rahasia dan tentara bayaran.
Suara.com - Hollywood kembali menyuguhkan film bertema dunia spionase berjudul All the Devil's Men yang menampilkan aksi seru dari para aktornya.
Film ini disutradarai Matthew Hope dan dibintangi Milo Gibson, Sylvia Hoeks, dan aktor veteran William Fichtner yang dirilis pada 2019 lalu.
Film ini bisa dinikmati pada Senin (22/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. Sebelum Anda menyaksikan filmnya, kami persembahkan sinopsis dalam artikel menarik berikut ini.
All the Devil's Men membawa penonton ke dalam dunia operasi rahasia dan tentara bayaran, sebuah lanskap yang penuh dengan moralitas abu-abu dan pengkhianatan yang brutal.
Fil ini menjanjikan narasi yang tegang dan penuh ledakan di jalanan London yang ramai.
![Film All the Devil's Men yang dibintangi Milo Gibson dan William Fichtner tayang Senin (22/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/22/31982-film-all-the-devils-men.jpg)
Kisah All the Devil's Men berpusat pada Jack Collins (Milo Gibson), seorang mantan Navy SEAL yang kini menjadi pemburu hadiah untuk CIA dalam perang melawan teror.
Collins adalah seorang pecandu perang yang berjuang dengan trauma masa lalu dan kecanduan obat-obatan.
Meskipun demikian, ia masih memiliki keterampilan mematikan yang diperlukan untuk menyelesaikan misi rahasia.
Ia diberi misi yang sangat sensitif: melacak dan melenyapkan Terry McKnight (Elliot Cowan), seorang mantan agen CIA yang kini dicurigai membelot dan bersekutu dengan kelompok teroris di London untuk membeli hulu ledak nuklir dari gangster Rusia.
Baca Juga: Bloodshot: Ketika Vin Diesel Bangkit dari Kematian dan Jadi Robot, Malam Ini di Trans TV
Misi ini membawa Collins ke jantung kota metropolitan Inggris, di mana ia harus beroperasi di bawah radar, mengandalkan insting dan pelatihan kerasnya.
Dalam perburuannya, Collins tidak bekerja sendiri. Ia bergabung dengan tim yang terdiri dari Mike Brennan (William Fichtner), seorang veteran berpengalaman, dan Pete Samuelson (Gbenga Akinnagbe), seorang agen yang lebih muda.
![Film All the Devil's Men yang dibintangi Milo Gibson dan William Fichtner tayang Senin (22/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/22/79903-film-all-the-devils-men.jpg)
Mereka harus menghadapi Joseph Millson sebagai Deighton, mantan rekan dan teman Collins dari Afghanistan yang kini bekerja untuk pihak musuh.
Deighton menjadi musuh utama Collins sepanjang film, selalu selangkah lebih maju dari tim CIA.
Leigh (Sylvia Hoeks), operator CIA yang mengawasi Collins, juga memiliki sejarah pribadi dengan McKnight dan bersedia mengorbankan siapa pun untuk menangkapnya.
Film ini menonjolkan atmosfer yang suram dan realistis, jauh dari glamornya film mata-mata Hollywood pada umumnya.
All the Devil's Men berfokus pada sisi kotor dari operasi rahasia, di mana kekerasan adalah bahasa universal dan kepercayaan adalah komoditas langka.
Matthew Hope, yang juga menulis skenario, berhasil menciptakan adegan aksi yang tajam dan tidak pernah terasa repetitif.
Kritikus dari Nevermore Horror mencatat bahwa setiap adegan pertarungan terasa berbeda, menghindari prediktabilitas yang membosankan.
Milo Gibson, putra dari Mel Gibson, memberikan penampilan yang terpercaya sebagai Collins, seorang protagonis yang hancur namun gigih.
Banyak yang melihat kemiripan fisik dan gerakan dengan ayahnya, Mel Gibson, menunjukkan bahwa ia memiliki karisma alami yang cocok untuk film aksi.
Beberapa kritikus bahkan menyebutnya sebagai pahlawan aksi baru yang kokoh dalam peran utama pertamanya.
Namun, ada juga yang merasa bahwa Gibson kurang karisma dibandingkan ayahnya.
William Fichtner, dengan karisma khasnya, berhasil memerankan Brennan, meskipun beberapa kritikus merasa perannya kurang dimanfaatkan.
Sylvia Hoeks, yang dikenal dari Blade Runner 2049, juga menambah lapisan intrik sebagai Leigh, meskipun ada kritik bahwa karakternya diberi sedikit peran dan hanya menyampaikan dialog ekspositori.
Meskipun All the Devil's Men mungkin tidak mendapatkan perhatian luas seperti film-film blockbuster, film ini telah dipuji oleh beberapa kritikus karena pendekatannya yang gritty dan tanpa basa-basi terhadap genre thriller aksi.
Flickering Myth mencatat bahwa film ini menawarkan beberapa adegan aksi yang solid dan menghindari jebakan menjadi terlalu klise.
Beberapa ulasan juga menunjukkan bahwa film ini terkadang kesulitan dalam membangun narasi yang kohesif atau mengembangkan karakter pendukung dengan cukup mendalam, dengan alur cerita yang terlalu rumit dan tidak masuk akal.
Latar belakang Collins tentang memiliki bayi yang belum pernah ia lihat juga terasa kurang dikembangkan.
Secara keseluruhan, All the Devil's Men adalah sebuah film yang mencoba menghadirkan cerita mata-mata yang lebih gelap dan realistis.
Dengan adegan aksi yang brutal dan plot yang penuh tikungan, film ini menawarkan tontonan yang mendebarkan bagi penggemar genre thriller yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan ringan.
Film ini mengajak penonton untuk merenungkan konsekuensi dari perang rahasia dan harga yang harus dibayar oleh mereka yang terlibat di dalamnya.
Bagi mereka yang menyukai film dengan nuansa noir dan aksi yang intens, All the Devil's Men layak untuk ditontoon.