Pengacara Reza Gladys Merasa Dipermainkan Usai Nikita Mirzani Cabut Gugatan Lagi

Rabu, 01 Oktober 2025 | 11:40 WIB
Pengacara Reza Gladys Merasa Dipermainkan Usai Nikita Mirzani Cabut Gugatan Lagi
Kolase foto Nikita Mirzani dan Reza Gladys. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Tim kuasa hukum kecewa karena gugatan wanprestasi yang diajukan berulang kali dicabut oleh pihak lawan.
  • Mereka merasa dipermainkan dan menganggap tindakan tersebut merendahkan marwah pengadilan.
  • Julianus berharap kejadian ini jadi pelajaran agar proses hukum dihormati oleh semua pihak.

Suara.com - Tim kuasa hukum dokter sekaligus pengusaha Reza Gladys kembali harus menghadapi pencabutan gugatan wanprestasi untuk kedua kalinya dari kubu Nikita Mirzani dan Ismail Marzuki.

Julianus Sembiring, selaku kuasa hukum Reza Gladys, menyatakan pihaknya merasa dipermainkan atas tindakan tersebut.

Ia mengaku datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan itikad baik untuk mengikuti proses hukum yang berlaku.

"Dengan niat baik, ya kami berharap hari ini tidak ada satu perbuatan cabut masuk, cabut masuk," ujar Julianus Sembiring saat ditemui usai sidang, Rabu, 1 Oktober 2025.

Kekecewaan tersebut semakin mendalam, mengingat pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh timnya.

Julianus P. Sembiring, pengacara dokter Reza Gladys ditemui di Dharmawangsa, Jakarta Selatan pada Jumat, 2 Mei 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]
Julianus P. Sembiring, pengacara dokter Reza Gladys ditemui di Dharmawangsa, Jakarta Selatan pada Jumat, 2 Mei 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]

Julianus secara khusus menyoroti biaya dan waktu yang terbuang, lantaran ia dan timnya harus terbang dari Medan untuk menghadiri persidangan.

"Ternyata ada sebuah kekecewaan bagi kami, ya khususnya kami yang dari Medan ini. Kan tiket kami mahal nih," keluhnya.

Bagi Julianus, tindakan mencabut dan mendaftarkan gugatan berulang kali ini seolah merendahkan marwah institusi peradilan.

"Ini kan kita seperti dipermainkan," tegasnya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Puas Dengar Kesaksian Ahli: Bukan Kaleng-kaleng, Profesor Beneran!

Ia pun mengingatkan bahwa pengadilan adalah lembaga negara yang mulia, tempat bagi setiap warga negara untuk mencari keadilan.

"Pengadilan ini adalah sebuah wadah yang ditempatkan dibuat oleh negara, untuk setiap warga negara mencari keadilan," kata Julianus.

Menurutnya, pengadilan bukanlah panggung sandiwara yang bisa diperlakukan sesuka hati untuk kepentingan tertentu.

"Ini bukan pentas panggung publik figur," imbuhnya.

Ia menilai tindakan penggugat yang berulang kali mencabut laporan merupakan bentuk penghinaan terhadap proses hukum.

"Mendaftarkan, mencabut kembali. Ini kan menghina gitu," jelasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI