-
Mantan karyawan Ashanty mengaku telah melakukan penggelapan dana perusahaan.
-
Suami karyawan menawarkan aset sebagai jaminan agar tidak dilaporkan ke polisi.
-
Pihak Ashanty membantah tuduhan perampasan aset dan menyebutnya fitnah besar.
Suara.com - Pihak Ashanty akhirnya buka suara terkait tuduhan perampasan aset secara paksa yang dilayangkan mantan karyawannya, Ayu Chairun Nurisa.
Aris Chairun Nurisa menjelaskan, semua peristiwa ini bermula pada 21 Mei malam, setelah manajemen mengonfrontasi Ayu terkait dugaan penggelapan uang perusahaan.
Ayu Chairun Nurisa awalnya membantah melakukan penggelapan dana perusahaan. Namun malamnya, ia mengakui
"Jam 11 malam mengakui kalau dia melakukan tindakan penggelapan terhadap perusahaan," ungkap Aris ditemui di Radio Dalam, Jakarta Selatan pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Tak lama setelah pengakuan tersebut, suami Ayu memohon, bahkan sambil menangis agar istrinya tidak dilaporkan ke polisi.
"Suaminya nangis memohon ke kita karena Ayu ini punya anak dua. Apa jadinya ketika dilaporkan polisi, siapa yang ngurus anaknya?" tutur Aris menirukan ucapan suami Ayu.
![Kabarnya, mantan karyawan Ashanty, Ayu Chairun Nurisa memakai uang perusahaan salah satunya untuk suntik DNA salmon. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/04/70426-ashanty.jpg)
Sebagai bentuk itikad baik dan jaminan agar tidak dipolisikan, suami Ayu menawarkan aset mereka untuk diserahkan kepada pihak Ashanty.
Mereka jugalah yang meminta tim manajemen untuk datang ke rumah mereka saat itu juga.
"Karena mereka ada itikad baik dan dia pun mengakui, makanya kami manajemen diminta datang ke rumahnya bareng dia," tegas Aris.
Baca Juga: Ashanty Bantah Rampas Aset Karyawan, Surat Ini Jadi Bukti Sahih
Oleh karena itu, Aris sangat menyayangkan adanya narasi yang menuduh Ashanty merampas aset secara paksa. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang tidak berdasar.
"Jadi ketika ada narasi framing dirampas jam 3 pagi, itu fitnah besar!" serunya.
Aris kembali menegaskan bahwa penyerahan aset tersebut murni inisiatif dari pihak Ayu dan suaminya.
"Justru kami... diminta datang ke rumahnya untuk menyerahkan aset-aset dia secara sukarela. Bukan kita yang minta! Bukan apalagi bahasanya merampas. Keji banget itu narasinya!" pungkasnya.