- Ammar Zoni ditangkap lagi karena edarkan narkoba di Rutan Salemba
- Ammar Zoni ditangkap bersama beberapa tahanan lain
- Ammar Zoni dulu pernah ditawari jual sabu dengan modal Rp 50 juta
Suara.com - Ammar Zoni kembali berurusan dengan kasus penyalahgunaan narkoba, sekalipun masih mendekam di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.
Ia kini jadi otak pengedaran narkotika di lingkungan rutan dengan bantuan 4 penghuni lain, sebelum akhirnya aksi mereka terendus petugas.
Namun jauh sebelum itu, sebuah cerita mencengangkan terungkap dalam salah satu sidang lanjutan kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat Ammar Zoni di 2024 lalu.
Seorang saksi bernama Akri, yang juga merupakan terdakwa dalam kasus narkoba lain, memberikan keterangan mengejutkan di hadapan majelis hakim.
Akri mengaku pernah mengajak aktor berusia 32 tahun itu untuk masuk lebih dalam ke dunia gelap narkotika, bukan hanya sebagai pengguna.
Lelaki tersebut mengklaim telah menawarkan sebuah 'kerja sama' bisnis sabu kepada Ammar Zoni pada Desember 2023 lalu.

Tawaran itu, menurut Akri, disampaikan sekitar sepuluh hari sebelum akhirnya Ammar Zoni kembali ditangkap oleh pihak kepolisian untuk ketiga kalinya.
“Menurut cerita Akri, dia bertemu Ammar Zoni di apartemennya. Itu selepas Akri keluar dari Cipinang. Di situ, Akri mengajak Ammar bekerja dengan jualan sabu, dan mereka sepakat,” ujar jaksa penuntut umum, Khareza Muhammad Khaizar, dalam sebuah wawancara usai sidang kala itu.
Dalam proposal bisnis haram tersebut, Akri meminta kakak dari Aditya Zoni itu untuk menjadi pemodal dengan investasi sebesar Rp50 juta.
Baca Juga: Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli sabu seberat 100 gram dari seorang bandar besar.
Dari total 100 gram sabu itu, skemanya adalah 95 gram akan diedarkan kembali, sementara sisa 5 gram akan diberikan kepada Ammar Zoni untuk konsumsi pribadi.
“Rp50 juta itu dapat 100 gram. Yang disetor ke bandar untuk dijual lagi 95 gram, dan barang yang untuk dipakai sebesar 5 gram,” papar Khareza.
Akri menjanjikan keuntungan yang menggiurkan, yaitu sebesar Rp5 juta setiap tiga hari sampai modal awal kembali sepenuhnya.
Namun, rencana bisnis itu kandas di tengah jalan setelah keduanya ditangkap sebelum seluruh modal sempat kembali.
“Jadi belum semuanya balik modalnya,” pungkas Khareza.