Suara.com - Dokter Kamelia mengungkapkan kondisi memilukan yang dialami Ammar Zoni selama berada di penjara.
Sebelumnya diketahui bahwa Ammar belum lama ini dipindahkan ke Lapas Nusakambangan setelah dituding menjadi pengedar narkoba di dalam tahanan.
Namun baru-baru ini pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menegaskan bahwa Ammar bukanlah seorang pengedar narkoba di lapas.
Dalam podcast terbaru bersama dr. Richard Lee, Dokter Kamelia membeberkan bahwa selama di penjara, Ammar kerap mendapat intimidasi dan tekanan psikologis dari pihak-pihak tertentu.
Kekasih Ammar Zoni itu juga mengaku bahwa ia kerap dihubungi nomor anonim yang meminta sejumlah uang agar Ammar tak disiksa selama di penjara.
“Dijebak, karena jujur nih mumpung di dr. Richard, saya juga udah banyak ancaman. Ada WA random, Ammar disetrum lah di apa lah, lu harus bayar,” kata dr. Kamelia dari video yang diunggah pada Selasa (21/10/2025).
Menurut dr. Kamelia, sebelum dipindahkan ke Nusakambangan, Ammar sudah mengalami berbagai bentuk tekanan saat masih berada di Lapas Cipinang.
“Tapi sebelum dia di (pindahkan) ke Nusakambangan, di Cipinang juga dia katanya udah sering dapat tekanan secara psikologis,” ujarnya.
Bahkan, Ammar sempat kehilangan semangat hidup akibat tekanan yang terus-menerus diterimanya.
Baca Juga: Giorgino Abraham Terbuka Soal Hubungan Beda Agama dengan Yasmin Napper
“Dia sampai sempet ‘apa aku udahin aja ya hidup aku, udah gak berguna banget aku diginiin terus," kata dr. Kamelia menirukan ucapan Ammar.

Ia juga mengungkapkan bahwa Ammar sempat menghubunginya sebelum pemindahan ke Nusakambangan.
“Terakhir telepon waktu hari Rabu, dia udah feeling pas Pak Menteri itu ngomong mau ke Nusakambangan,” ucapnya.
Dr. Kamelia mengatakan bahwa kekasihnya itu bukan hanya sekali mendapatkan intimidasi dari orang-orang secara psikologis.
Mantan suami Irish Bella itu bahkan tidak ada kesempatan untuk membela diri.
“Lu gak boleh ngelawan, lu ngelawan instansi banyak. Lu iya-iya aja, nanti lu disidang juga online,” katanya menirukan ucapan pihak yang menekan Ammar.