Suara.com - Arie Untung mengunggah video perundungan anak sekolah yang membuatnya sangat miris.
Dalam video, tampak perundungan itu dilakukan siswi-siswI sekolah menengah pertama (SMP).
Dia mengambil video dari kakak korban yang meminta keadilan untuk adiknya.
"Bantu up ya teman-teman. Semoga adik saya mendapatkan keadilan," keterangan akun yang mengunggah video perundungan itu pertama kali.
Sementara itu, Arie mengaku sangat miris melihat banyak kasus perundungan di kalangan anak sekolah seperti ini.
Presenter 49 tahun ini menyoroti pendidikan di Indonesia karena makin marak kasus seperti ini.
"Untuk temen-temen di indonesia. Ini kenapa ya pendidikan Zaman sekarang kok makin banyak perundungan model begini di sekolah-sekolah," komentarnya.
Dia menilai hal ini kemungkinan karena tontonan di media sosial hingga game yang ditiru mereka.
Suami Fernita Arie ini tegas mencari sekolah dari siswi-siswi yang melakukan perundungan tersebut.
Baca Juga: Bukan Serangan Drone, Arie Untung Sebut Jurnalis Saleh Aljafarawi Dibunuh Milisi Proksi Israel
"Aku sih setiap ada yang gini aku up, tolong cari sekolahnya sampe dapet, nama anaknya akun ig nya semua anak-anak yang malah ngacung-ngacungin jempol bukannya misahin," ujarnya.
Dia sangat mengutuk aksi perundungan apapun penyebabnya.
"Apapun sebabnya NGGAK punya hak begitu sama orang lain," tegasnya.
Sampai akhirnya dia menyinggung tentang kasus pesantren baru-baru ini meski tak secara gamblang.
Dia hanya merasa miris saat ada sekolah yang mengajarkan sopan santun namun dituding feodal.
"Kalau sekolah ngajarin adab dan sopan santun dianggap feodal.. inilah hasilnya," tambahnya.
Bapak 3 anak ini juga berharap kasus perundungan tersebut bisa dibawa ke ranah hukum dan jangan sampai ada keringanan hukuman hanya karena anak-anak.
Pihak sekolah juga harus mendapatkan sanksi sosial karena muridnya berbuat seperti itu.
"Blacklist sekolahnya kalau nggak bisa ngajarin muridnya adab!" terang Arie Untung.
Dia juga memberikan penjelasan pada netizen di luar Indonesia tentang video tersebut. Ini karena pelaku perundungan mengenakan hijab.
"Ini bukan tindakan keagamaan. Ini adalah contoh menjalankan pendidikan hanya untuk bisnis. Tampilan keagamaan hanya demi kedok. Dan atribut," jelasnya.
Lebih lanjut, artis yang kini sudah hijrah ini mengkritik tentang mafia pendidikan.
Mereka membangun sekolahan berbasis agama untuk menarik orang namun tidak mengamalkan nilai-nilai agama.
"Inilah yang terjadi Banyak mafia pendidikan menggunakan agama kita untuk "menjual" kursi, kita membuat ini viral sehingga para pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai," kata netizen lain.
Dia berharap adanya mafia pendidikan ini tidak mencoreng sekolah-sekolah lain yang bagus di Indonesia.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah