Dianggap Hina Adat Toraja, Pandji Pragiwaksono Minta Maaf atas Materi Stand Up 12 Tahun Lalu

Selasa, 04 November 2025 | 09:35 WIB
Dianggap Hina Adat Toraja, Pandji Pragiwaksono Minta Maaf atas Materi Stand Up 12 Tahun Lalu
Pandji Pragiwaksono (Instagram Fadi Iskandar/Fadi Potret]
Baca 10 detik
  • Pandji Pragiwaksono meminta maaf kepada masyarakat Toraja atas materi Stand Up tahun 2013 yang dianggap menyinggung adat dan tradisi mereka.

  • Setelah berdialog dengan perwakilan masyarakat adat, Pandji mengakui kekeliruannya dan berjanji menjadi komika yang lebih peka dan menghormati budaya.

  • Ia menegaskan pentingnya tetap membahas isu budaya tanpa merendahkan atau menyebarkan kesalahpahaman.

Suara.com - Komika Pandji Pragiwaksono akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Toraja. Hal ini terkait materi Stand Up yang dianggap menyinggung adat serta tradisi Toraja.

Pandji Pragiwaksono lebih dulu menyapa masyarakat Toraja. Khususnya kepada mereka yang tersakiti dengan isi materi Stand Up 'Mesakke Bangsaku' di 2013.

"Selamat pagi, Indonesia. Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati," tulis Pandji Pragiwaksono di Instagram pada Selasa, 4 Oktober 2025.

Pandji Pragiwaksono menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, dirinya telah menerima banyak protes dan surat kemarahan dari masyarakat Toraja. 

Setelahnya Pandji Pragiwaksono berdialog dengan Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). 

"Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja. Tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya," jelas Pandji Pragiwaksono.

Pandji Pragiwaksono menyadari kesalahan dalam membuat materi tersebut.

"Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai," terang Pandji Pragiwaksono.

Dari sini, Pandji Pragiwaksono berjanji akan memperbaiki kesalahan dalam membuat materi Stand up.

Baca Juga: Tolak Two-State Solution, Pandji Pragiwaksono Desak Indonesia Lebih Tegas Soal Palestina

"Saya akan belajar untuk menjadi pelawak yang lebih baik, lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli," jelasnya.

Tapi Pandji Pragiwaksono berpesan kepada komika untuk tidak berhenti mengangkat nilai budaya Indonesia.

"Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan," tegasnya.

Sebelumnya, materi Pandji Pragiwaksono dikecam karena dianggap keliru dalam menggambarkan tradisi upacara adat Toraja. Termasuk soal penyimpanan jenazah dan dampaknya terhadap kondisi ekonomi masyarakat setempat.

Hal inilah yang kemudian sempat menjadi sorotan.

Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Makassar, Amson Padolo, merinci hal-hal yang dianggap sangat menyinggung dan tidak sesuai fakta.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI