-
Yudo sebut orang Indonesia 'mabuk agama' sekaligus tak beragama.
-
Menurutnya, keimanan harus seimbang dengan ilmu pengetahuan.
-
Fenomena ini disebut penyebab maraknya korupsi dan kejahatan.
Suara.com - Yudo Sadewa, putra dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menjadi sorotan setelah melontarkan pernyataan kontroversial mengenai kondisi keberagamaan masyarakat Indonesia.
Menurut anak Purbaya Yudhi Sadewa, banyak orang Indonesia yang 'mabuk agama' tetapi juga ada yang justru 'tidak beragama'.
Yudo Sadewa mengaitkan masalah tersebut sebagai akar dari berbagai masalah sosial di Indonesia, seperti korupsi dan kejahatan.
"Guys...orang Indonesia itu mabuk agama sekaligus tidak beragama," ujar Yudo Sadewa pada unggahan TikToknya, Senin 3 November 2025.
Dalam pernyataannya, Yudo menjelaskan maksud dari 'mabuk agama' adalah sikap seseorang yang selalu menghubungkan segala sesuatu dengan agama tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan.
"Jadi gini, orang yang mabuk agama itu dihubung-hubungkan semua dengan agama. Oh ini gara-gara ini," jelas anak Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.
Yudo berpendapat bahwa untuk memperkuat keimanan, seseorang juga harus mempelajari ilmu pengetahuan.
"Padahal gini guys, untuk memperkuat keimanan kita harus belajar yang namanya ilmu pengetahuan," katanya.
Ia memberikan contoh bagaimana larangan dalam agama seringkali memiliki penjelasan logis dan ilmiah yang memperkuat keyakinan.
Baca Juga: Dibantah Teman Sabrina Alatas, Raisa Pernah Ngode soal Pinterest dan Memasak
"Nah, kenapa agama. Misalnya agama A mengharamkan B. Oh ternyata karena gak sehat," ujarnya mencontohkan.
Namun, anak Purbaya Yudhi ini juga menekankan pentingnya menjalani perintah agama, seperti shalat wajib 5 waktu dalam Islam.
"Itu sangat penting, tapi jangan lupakan agama juga. Lu yang Islam, palingan sholat tuh cuman sholat Jumat. Gak sholat 5 waktu," ujar Yudo.
Begitu pula dengan orang-orang beragama Kristen dan Katolik, yang seharusnya rajib beribadah ke gereja.
"Terus, lu yang Kristen terakhir ke gereja tahun berapa hayo?" tambahnya.
Menurut Yudo, kontradiksi antara penampilan religius dan praktik yang tidak konsisten inilah yang menjadi penyebab maraknya masalah sosial di Indonesia, mulai dari korupsi hingga tindak kejahatan lainnya.