- Film Sampai Titik Terakhirmu siap tayang di bioskop pada 13 November 2025.
- Film ini dibintangi Arbani Yasiz dan Mawar de Jongh.
- Sampai Titik Terakhirmu diambil dari kisah nyata perjuangan cinta Albi dan Shella.
Suara.com - Sebuah kisah cinta yang melampaui batas waktu dan kehilangan, Sampai Titik Terakhirmu siap menguras emosi penonton di seluruh Indonesia.
Film produksi LYTO Pictures ini, yang diadaptasi dari kisah nyata viral pasangan Albi dan Shella, bukan sekadar drama romantis biasa, melainkan sebuah elegi tentang kesetiaan abadi, keberanian merayakan hidup, bahkan di tengah perpisahan yang menyakitkan.
Dalam jumpa pers yang digelar di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025) produser Marcella Daryanani menegaskan bahwa esensi film ini jauh lebih luas.
"Bagi kami, Sampai Titik Terakhirmu bukan sekadar film romantis. Ini adalah perayaan kehidupan, tentang bagaimana cinta bisa menjadi kekuatan untuk terus melangkah, bahkan dalam kehilangan," ujar Marcella.
Pernyataan ini sekaligus menjadi penegas bahwa penonton akan disuguhkan tontonan yang mampu mengusik sisi terdalam kemanusiaan.
Disutradarai oleh Dinna Jasanti dan dengan skenario yang ditulis oleh Evelyn Afnilia, film ini disebut-sebut sebagai tontonan wajib yang tak hanya akan menguras air mata, tetapi juga memberikan ruang bagi penonton untuk merenungkan kembali arti sejati dari mencintai dan berjuang.
Dengan kekuatan emosi yang luar biasa dan alur cerita yang diangkat dari pengalaman nyata, Sampai Titik Terakhirmu siap menawarkan pengalaman sinematik yang komprehensif, mengajak khalayak untuk merasakan kedalaman pesan tentang ketulusan yang melampaui segala kesulitan.
Perjalanan Batin Para Bintang dalam Menghidupkan Kisah Viral
Para aktor utama, Mawar de Jongh dan Arbani Yasiz, mengaku bahwa peran mereka dalam film ini bukanlah sekadar tugas akting biasa, melainkan sebuah perjalanan batin yang menuntut totalitas emosional.
Baca Juga: Sinopsis Sampai Titik Terakhirmu: Perjuangan Cinta Sehidup Semati Albi dan Shella
Mawar de Jongh, yang memerankan karakter Shella, seorang pejuang kanker yang kisahnya menginspirasi banyak orang, menyatakan bahwa peran ini membawa beban sekaligus makna yang sangat mendalam baginya.
Ia tidak hanya memainkan sebuah karakter fiksi, tetapi menghidupkan kembali sosok yang pernah ada dan memberikan banyak pelajaran tentang keteguhan.
![Acara gala premier film Sampai Titik Terakhirmu yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). [LYTO Pictures]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/06/16877-sampai-titik-terakhirmu.jpg)
"Shella bukan hanya karakter, tapi seseorang yang benar-benar pernah ada dan memberi banyak makna. Aku hanya ingin setiap emosi yang dia rasakan bisa sampai ke hati penonton, dan melihat tangis mereka tadi, rasanya bebanku terangkat," tutur Mawar.
Totalitasnya, termasuk penampilan yang dikabarkan hingga harus menurunkan berat badan dan tampil botak untuk menggambarkan perjuangan Shella melawan kanker ovarium, menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap peran ini.
Di sisi lain, Arbani Yasiz yang berperan sebagai Albi, juga merasakan dampak yang signifikan dari perannya tersebut, menjadikannya sebuah pengalaman yang sangat personal dan edukatif.
Ia belajar banyak mengenai definisi cinta yang sesungguhnya, sebuah kasih yang tidak dibatasi oleh waktu atau keadaan.