-
Video viral memperlihatkan reuni haru prajurit TNI yang pulang dari misi perdamaian di Kongo dengan dua putranya.
-
Kedua anak awalnya mengira akan berkemah sebelum dikejutkan dengan kehadiran sang ayah di belakang mereka.
-
Momen pelukan dan tangis bahagia keluarga ini menyentuh hati warganet dan menjadi simbol pengorbanan prajurit.
Suara.com - Sebuah video yang menghangatkan hati dan menguras air mata kini viral di media sosial, merekam momen kejutan yang tak ternilai harganya.
Video tersebut menangkap reuni emosional antara seorang prajurit TNI yang baru pulang dari misi perdamaian di Kongo dengan kedua putranya setelah berpisah selama 18 bulan.
Kisah ini terungkap melalui sebuah skenario cerdas yang dirancang oleh keluarga.
Seperti yang tertulis dalam keterangan video, kedua bocah tersebut diberi tahu bahwa mereka akan pergi berkemah.
Dengan polosnya, mereka bersiap untuk sebuah petualangan, tanpa sedikit pun menyadari kejutan terbesar dalam hidup mereka telah menanti.
Video dimulai dengan adegan di mana kedua anak laki-laki yang mengenakan pakaian senada diminta untuk berpose di depan kamera.
Di belakang mereka, tanpa mereka sadari, sang ayah berdiri tegap dalam balutan seragam loreng dan baret biru khas pasukan perdamaian PBB. Ia menatap kedua putranya dengan senyum penuh kerinduan.
Setelah beberapa saat berpose, seorang anggota keluarga meminta mereka untuk berbalik.
Awalnya, kedua bocah itu tampak bingung dan tertegun sejenak. Ada jeda beberapa detik saat otak kecil mereka mencoba memproses sosok yang berdiri di hadapan mereka.
Baca Juga: Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
Sosok ayah yang selama 1,5 tahun hanya bisa mereka lihat melalui layar ponsel.
Ketika kesadaran itu datang, emosi yang tertahan begitu lama pun meledak. Salah satu dari mereka tak mampu lagi menahan tangis dan langsung berlari menghambur ke pelukan ayahnya.
Sang adik pun menyusul, dan tangis keduanya pecah dalam dekapan hangat sang ayah yang telah lama dirindukan.

Momen tersebut menjadi puncak dari penantian panjang. Sang ayah langsung berlutut, memeluk erat kedua buah hatinya sambil menenangkan tangis mereka yang terdengar begitu pilu sekaligus bahagia.
Pelukan erat itu seakan menjadi cara untuk melepas semua rindu dan kekhawatiran yang tertahan selama 18 bulan bertugas di negeri yang jauh.
Suasana haru tidak hanya dirasakan oleh mereka bertiga. Anggota keluarga lain yang merekam dan menyaksikan momen tersebut juga tak kuasa menahan air mata, ikut merasakan kebahagiaan yang meluap dari pertemuan kembali itu.