- Omara Esteghlal meraih penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat film Pengepungan di Bukit Duri, di ajang FFI 2025.
- Omara mendedikasikan kemenangan untuk keluarga dan juga sang kekasih, Prilly Latuconsina.
- Ini merupakan Piala Citra pertama yang diraih Omara Esteghlal.
Suara.com - Aktor Omara Esteghlal akhirnya berhasil membawa pulang Piala Citra pertamanya.
Momen bersejarah ini terjadi di malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2025 yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/11/2025) malam.
Kemenangan ini diraihnya melalui kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik berkat perannya yang memukau dalam film Pengepungan di Bukit Berduri.
Aktor 28 tahun itu tampak begitu emosional saat namanya diumumkan sebagai pemenang. Ia pun menyampaikan pidato kemenangan dengan suara bergetar.
![Omara Esteghlal meraih penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat film Pengepungan di Bukit Duri di Ajang Festival Film Indonesia 2025. [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/20/65503-omara-esteghlal.jpg)
"Alhamdulillah. Terima kasih kepada dewan juri FFI Festival Indonesia. Aku amat bersyukur bisa bahkan dinominasikan bersama yang aku idolakan," ucap Omara.
Omara Esteghlal juga mendedikasikan kemenangan untuk keluarga. Tak lupa, bintang film Budi Pekerti ini memberikan apresiasi khusus kepada Prilly Latuconsina selaku sang kekasih sekaligus komite FFI.
"Terima kasih kepada keluargaku, Bunda yang ada di sini... dan juga untuk perempuan yang hebat sekali bisa mengurus semua acara ini, Ibu Prilly Latuconsina yang cantik di situ. Terima kasih, I love you," ujarnya.
Rasa terima kasih juga ia sampaikan kepada seluruh tim yang terlibat dalam film Pengepungan di Bukit Berduri.
"Terima kasih untuk seluruh cast dan pengepungan di bukit berduri yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu," imbuhnya.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Ungkap Kebahagiaan Pribadi di FFI 2025, Pacar Berhasil Masuk Nominasi

Lebih dari sekadar ucapan terima kasih, Omara Esteghlal menggunakan momen kemenangannya untuk menyuarakan pesan penting.
Omara mengaitkan karakter Jefri yang diperankannya dengan bahaya nyata dari kebencian dan diskriminasi di masyarakat.
"Karakterku Jefri adalah karakter yang tumbuh dari kebencian dan diskriminasi," tuturnya.
Dia pun menutup pidatonya dengan sebuah harapan dan seruan yang kuat untuk melawan segala bentuk diskriminasi di Tanah Air.
"Semoga negara kita bisa bebas dari diskriminasi ras, suku, agama, dan kita akan terus melawan kekerasan," ujar Omara.