Suara.com - Komentar Kinara Arnhantyo mengenai pidato Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan dalam Bahasa Inggris langsung memicu perhatian publik.
Perdebatan muncul ketika warganet mempermasalahkan apakah pantas seorang anak mengulas kemampuan bahasa seorang pejabat tinggi negara di momen politik sensitif.
Lantas siapa sebenarnya bocah yang berani mengomentari Bahasa Inggris orang nomor dua di Indonesia ini?
Ulasan Kinara Terhadap Bahasa Inggris Gibran

Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato Bahasa Inggris dalam Indonesia–Africa CEO Forum di Johannesburg pada 21 November 2025 sebagai agenda awal kunjungan kerjanya menjelang KTT G20.
Pidato itu menyoroti komitmen Indonesia memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara Afrika melalui kerja sama yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa mendatang.
Kinara kemudian mengunggah video berisi penilaiannya yang menyebut pidato tersebut sudah mengalir, jelas, dan menunjukkan penggunaan bahasa yang cukup sering dilakukan.
"Bahasa Inggris-nya bagus dan jelas kok, mengalir, dan kayaknya dia udah sering pakai bahasa Inggris," kata Kinara setelah menyaksikan video berisi pidato Gibran.
Dia hanya memberi catatan kecil pada pengucapan kata "the" namun tetap menegaskan bahwa kemampuan Gibran jelas bukan berada pada tingkat pemula.
Baca Juga: Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
"Aku agak concern ke beberapa pengucapan, kayak pas ngucapin THE," ujarnya sambil tetap menegaskan bahwa kemampuan sang Wapres sudah sangat memadai.
"Keseluruhan udah oke banget sih, dan udah dipastikan bukan level pemula menurutku," lanjut Kinara.
Respons Gibran dan Reaksi Publik yang Terbagi

Gibran menanggapi video tersebut dengan ucapan terima kasih di kolom komentar. "Terima kasih Kinara, semangat ya," tulisnya.
Sebagian warganet mengkritik konten itu karena merasa seorang anak sebaiknya tidak dilibatkan dalam menilai pejabat negara di tengah situasi politik memanas.
Ada pula yang menilai ulasan bahasa sudah seharusnya diberikan oleh pengajar profesional, bukan oleh seorang anak meskipun dia memiliki kemampuan luar biasa.
Namun banyak juga yang membela Kinara dan menyebut bahwa dia hanya memberikan edukasi linguistik tanpa maksud menyerang atau menyinggung figur publik manapun.