- Musisi Posan Tobing khawatir Indonesia mengalami krisis lagu/idola anak, menyebabkan anak-anak mengonsumsi konten dewasa.
- Posan menyentil musisi dan media untuk berhenti hanya memikirkan keuntungan material (cuan) saat membuat atau mempromosikan lagu anak.
- Strategi Posan adalah menciptakan lagu anak dengan lirik edukatif namun aransemen musik yang modern (jaman now) agar menarik bagi anak-anak.
Meski menyadari bahwa pasar lagu anak tidak "sebasah" lagu pop dewasa atau lagu cinta, Posan menegaskan bahwa misinya kali ini bukan soal uang, melainkan tanggung jawab moral.
Dalam kesempatan tersebut, Posan bahkan memberikan sentilan keras kepada rekan-rekan sesama musisi dan pencipta lagu yang enggan menyentuh ranah lagu anak karena alasan profit.
"Pokoknya paling penting buat semua pencipta lagu di Indonesia, ayo kita bergerak bersama. Jangan cuman, 'Iya lagu anak kurang, lagu anak kurang'. Giliran lagu anak, ketahuan enggak ada duitnya, rnggak (bikin) lagu anak, malah lagu cinta lagi," sindir Posan dengan nada menggebu-gebu.
Dia juga mengkritik fenomena di mana kampanye #SaveLaguAnak seringkali hanya berakhir sebagai tagar di media sosial tanpa aksi nyata.
"Jangan tulis-tulis #SaveLaguAnak, tapi lu enggak berbuat apa-apa. Kalau kita ngomongin #SaveLaguAnak, lu bikin lagu anak, lu jangan mikirin uang. Karena hasilnya lu pasti kecewa. Tapi pikirkan efeknya, kita butuh etalase yang bagus untuk anak-anak Indonesia," tegasnya.
Kekesalan Posan tidak berhenti di situ. Dia juga menyentil pihak-pihak promosi dan media yang terkadang memandang sebelah mata rilisan lagu anak.
Menurutnya, dukungan media sangat krusial untuk mengembalikan kejayaan lagu anak, bukan hanya mendukung lagu-lagu bertema perselingkuhan atau percintaan dewasa yang viral.
"Di mana rasa kita sebagai teman-teman yang menyiapkan media promosi, ini giliran lagu anak kenapa enggak didukung sih? Giliran lagu percintaan, giliran lagu maaf ya quote unquote selingkuhan, kenapa itu langsung banget?" protes Posan.
Strategi Baru: Lagu Anak Rasa Modern
Baca Juga: Posan Tobing Gaet Annisa Dalimunthe Rilis Single Baru, Sindir Para Musisi soal Krisis Lagu Anak
Untuk menjawab tantangan zaman, Posan dan tim tidak menyajikan lagu anak dengan kemasan jadul.
Lewat Annisa Dalimunthe, Posan mencoba meramu aransemen musik yang kekinian, mirip dengan musik yang biasa didengar anak-anak di TikTok atau YouTube, namun dengan lirik yang edukatif dan sopan.
"Anak kecil itu udah enggak jamannya dengerin 'Potong Bebek Angsa' dengan aransemen begitu. Jadi nanti lagu-lagu zaman kita kecil akan kita aransemen dengan versi terbaru jaman now. Jadi dia berasa kayak dengerin BLACKPINK tapi ternyata itu lagu anak," jelas Posan mengenai strateginya.
Chikita Meidy pun sepakat bahwa gerakan ini bukan soal komersil semata, melainkan upaya penyelamatan generasi.
"Kita enggak usah mikirin komersilnya, tapi kita mau menyelamatkan generasi masa depan anak-anak. Karena satu langkah kecil itu akan membuat dampak besar untuk musik Indonesia," tutup Chikita.
Lagu "Anugerah Terindah" yang dinyanyikan Annisa Dalimunthe kini diharapkan menjadi salah satu pembuka jalan bagi kembalinya tren penyanyi cilik di industri musik Tanah Air.