Infografis
Suara.com - Selebgram Fujianti Utami atau Fuji belum lama ini melaporkan salah satu karyawannya yang merupakan admin pribadinya usai diduga menggelapkan uang hasil endorse hingga mencapai miliaran rupiah.
Kasus ini membuat keluarganya ikut angkat bicara, terutama mengenai sikap Fuji yang ternyata terlalu baik kepada para pekerjanya.
Ayah Fuji, Haji Faisal mengungkap bahwa sejak awal ia sudah memiliki kecurigaan terhadap karyawan tersebut.
“Dia enggak mau cerita karena papanya udah bawel banget sama dia sebenarnya. Misalnya baru mulai orang kerja itu pasti papa nanya,” ungkap Haji Faisal di acara Rumpi pada Sabtu (29/11/2025).
Namun kecurigaan itu sering kali diabaikan oleh Fuji karena ia selalu melihat kebaikan orang terlebih dahulu.
Tidak hanya sang ayah, ibunda Fuji, Dewi Zuhriati juga mengungkap sisi mengejutkan dari perilaku mantan karyawan anaknya tersebut.
Menurutnya, mantan karyawan yang kini dilaporkan itu bahkan membuat grup percakapan pribadi lain untuk membicarakan hal buruk tentang Fuji.
Padahal Fuji selalu memperlakukan karyawannya dengan sangat baik.
Baca Juga: Bawa-Bawa Popularitas Fuji, Keanu Angelo Ngaku Pernah Dipermalukan Lawan Main di Lokasi Syuting
“Dia dapat bonus dikasih, hadiah ulang tahun semuanya karyawan-karyawannya dikasih sama dia,” ujar Dewi.
Namun kebaikan Fuji justru dibalas dengan pengkhianatan yang menyakitkan.
“Yang paling (menyakitkan) itu tahu-tahunya mereka-mereka itu bikin lagi grup chat. Terus sekali tuh dibukalah chat supirnya sama dia (Fuji), tahu-tahunya mereka itu dalam grup ada grup lagi jelekkin dia,” kata Dewi Zuhriati dengan nada kecewa.
Haji Faisal mengatakan bahwa Fuji sangat terpukul karena perlakuan tersebut, terlebih selama ini ia memperlakukan karyawannya seperti keluarga sendiri.
“Ya istilahnya kalau bagi anak saya yang namanya karyawan itu mungkin dia perlakukan seperti saudara, kemudian dikhianati itu kan sangat kecewa," beber Haji Faisal menyambung.
Dalam grup percakapan tersebut, para karyawan itu menyinggung soal sikap Fuji dalam bekerja, terutama ketika pekerjaan sedang menumpuk.
