- Agak Laen: Menyala Pantiku! dinilai lebih bagus dari film pertama, terbukti dengan tembus dua juta penonton dalam limar hari penayangan.
- Cerita kali ini bergenre misteri-detektif di sebuah panti jompo, dengan naskah yang lebih solid dan rapi yang menggabungkan komedi, ketegangan, dan keharuan.
- Film ini menampilkan peningkatan kualitas produksi yang signifikan, serta menampilkan dinamika unik antara kuartet Agak Laen dengan aktor-aktor senior.
Namun, di balik tawa, panti jompo tersebut menyimpan rahasia kelam yang membahayakan nyawa mereka.
Naskah Solid dan Komedi yang Lebih Rapi
Poin paling menonjol dari film ini adalah naskahnya yang digarap dengan sangat matang oleh Muhadkly Acho, yang juga duduk di kursi sutradara.
Jika di film pertama komedi terasa sangat chaos dan bertubi-tubi, di film kedua ini komedi terasa jauh lebih rapi dan solid.
Lawakan tidak dipaksakan hadir di setiap scene. Ada momen di mana penonton dibiarkan fokus pada cerita, namun ketika punchline komedi itu muncul, ledakannya luar biasa.
Kekuatan cerita patut diacungi jempol karena ide komedinya benar-benar segar dan tidak sekadar tempelan.
Tentu saja, kemampuan melawak natural dari Boris, Jegel, Oki, dan Bene masih menjadi ujung tombak. Namun, kali ini mereka didukung oleh plot yang kuat, membuat kelucuan mereka terasa lebih berbobot.
Nuansa Detektif yang Bikin Deg-degan
Elemen misteri pembunuhan dalam film ini bukan sekadar gimik. Adegan menegangkan saat mereka menginvestigasi lorong-lorong panti jompo atau saat hampir ketahuan oleh sang target, cukup sukses membuat penonton ikut deg-degan.
Baca Juga: Agak Laen: Menyala Pantiku! Raih 2 Juta Penonton di 5 Hari Penayangan, Siap Salip Film-Film Populer
Acho berhasil meramu ketegangan ala film thriller ringan tanpa menghilangkan identitas komedinya. Ini adalah penyegaran yang dibutuhkan setelah tema horor yang sudah terlalu sering dieksploitasi di pasar film Indonesia.
Editing "Mahal" dan Kualitas Produksi Kelas Atas
Satu hal yang langsung tertangkap mata adalah peningkatan kualitas visual. Harus diakui, hasil editing dan sinematografi di Agak Laen: Menyala Pantiku! terasa jauh lebih "mahal" dibandingkan film pendahulu.
Set panti jompo dibangun dengan detail yang meyakinkan, pencahayaan yang mendukung mood, hingga transisi antar adegan yang halus.
Terlihat jelas bahwa Rumah Produksi Imajinari dan produser Ernest Prakasa serta Dipa Andika tidak segan menggelontorkan biaya produksi yang lebih besar demi memanjakan mata penonton.
Keberadaan aktor-aktor kawakan sebagai jajaran pemain tambahan juga menjadi bukti bahwa film ini digarap dengan serius dan bujet yang tidak murah.