Suara.com - Alyssa Daguise menjadi perbincangan hangat warganet setelah membagikan video TikTok dirinya yang sedang menyiapkan sarapan sederhana untuk ibu hamil.
"Simple and quick breakfast for bumil: toasted sourdough bread, avocado and scrambled eggs + green juice," tulis Alyssa, yang langsung menarik perhatian banyak pengguna TikTok.
Saat membuat scrambled eggs, istri Al Ghazali itu terlihat menambahkan butter sehingga memicu rasa penasaran sebagian warganet terkait bahan masakan yang digunakan.
"Kalau menteganya diganti minyak jelantah, enak enggak ya?" tanya salah satu pengguna TikTok, yang kemudian langsung dibalas Alyssa.
Alyssa merespons komentar itu dengan kalimat, "Minyak apa itu? Butter aja kak, butter enak," yang membuat banyak orang terkejut sekaligus terhibur.
Ketidaktahuan menantu Ahmad Dhani tersebut sontak menjadi viral karena dianggap unik, mengingat minyak jelantah sangat umum digunakan di banyak rumah tangga Indonesia.
Komentar warganet pun terus berdatangan, termasuk berbagai ungkapan heran.
"Ya Allah, dia enggak tahu mintak jelantah," komentar warganet. "Minya habis goreng ikan asin, kak," kata yang lain meledek.
Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Alyssa Daguise Mau Umroh dan Pulang Kampung ke Paris
Seorang warganet bahkan memberikan penjelasan lengkap agar Alyssa tak lagi bingung dengan istilah minyak jelantah.
"Minyak jelantah itu minyak bekas yang sudah dipakai untuk menggoreng, seperti ikan Kak Alyssa. Apalagi bekas menggoreng ikan pindang, wah dijamin mantap dipakai untuk bikin nasi goreng," imbuh seorang warganet.
![Alyssa Daguise. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/09/12590-alyssa-daguise.jpg)
"Udah, Alyssa, tidak usah mencari tahu soal minyak jelantah. Kamu pakai butter saja. Minyak zaitun dan minyak wangi saja yang kamu tahu juga tidak apa-apa, Alyssa. Cukup, cukup," sahut lainnya.
Minyak jelantah atau minyak goreng bekas merupakan istilah yang sangat lazim di masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang pendidikannya, wajar jika Alyssa tidak familiar dengan istilah tersebut karena ia tumbuh dan menempuh pendidikan dengan kurikulum Prancis.
Alyssa menjalani pendidikan menengah atas di Jakarta di sekolah berkurikulum Prancis yang membentuk pola interaksi dan bahasa yang berbeda dari sekolah lokal.