Infografis
![Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/02/12/61373-tanah-longsor.jpg)
![Area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/02/12/54395-tanah-longsor.jpg)
![Persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/02/12/64570-tanah-longsor.jpg)
![Longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/02/12/18802-tanah-longsor.jpg)
Suara.com - Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). Longsor di wilayah tersebut telah menimbun serta merusak 10 rumah warga dan sebanyak 80 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
Tanah Longsor Timbun 10 Rumah di Bandung Barat
Oke Atmaja Suara.Com
Rabu, 12 Februari 2020 | 16:14 WIB
-
![Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/12/61373-tanah-longsor.jpg)
Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa] -
![Area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/12/54395-tanah-longsor.jpg)
Area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa] area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa] -
![Persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/12/64570-tanah-longsor.jpg)
Persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa] area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa] -
![Longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/12/18802-tanah-longsor.jpg)
Longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
- Share link:
BERITA TERKAIT
Curhat Korban Mafia Tanah ke Ahmad Sahroni: Sertifikat Kami Tak Diakui, Dokumen Fiktif Lebih Sakti
07 Mei 2025 | 17:37 WIB WIB
REKOMENDASI
TERKINI
Foto | 20:14 WIB
Foto | 20:03 WIB
Foto | 20:01 WIB
Foto | 23:04 WIB
Foto | 22:28 WIB
Foto | 17:54 WIB
Foto | 17:30 WIB
Foto | 18:10 WIB
