Mengenang Jakob Oetama Pendiri Kompas Gramedia Lewat Foto

Oke Atmaja Suara.Com
Rabu, 09 September 2020 | 17:26 WIB
  • Pemimpin harian umum Kompas Jakob Oetama berfoto di depan sebuah lukisan yang berjudul "Anak-Anak Di Ibu Kota" karya Dede Eri Supria pameran pembukaan pameran lukisan koleksi Bentara Budaya, di Bentara Budaya , Jakarta, Kamis malam (5/8/2004). [Foto/Antara]
    Pemimpin harian umum Kompas Jakob Oetama berfoto di depan sebuah lukisan yang berjudul "Anak-Anak Di Ibu Kota" karya Dede Eri Supria pameran pembukaan pameran lukisan koleksi Bentara Budaya, di Bentara Budaya , Jakarta, Kamis malam (5/8/2004). [Foto/Antara]
  • Tiga tokoh pers nasional Mochtar Lubis (tengah), Rosihan Anwar (kiri), Jakob Oetama (kanan) beramah tamah sebelum acara peluncuran buku Tajuk-tajuk Mochtar Lubis yang pernah dimuat dalam Harian Indonesia Raya, Jumat malam (7/3/1997) di Jakarta. Peluncuran buku tersebut bersamaan dengan acara HUT ke 75 wartawan kawakan tersebut. ANTARA FOTO
    Tiga tokoh pers nasional Mochtar Lubis (tengah), Rosihan Anwar (kiri), Jakob Oetama (kanan) beramah tamah sebelum acara peluncuran buku Tajuk-tajuk Mochtar Lubis yang pernah dimuat dalam Harian Indonesia Raya, Jumat malam (7/3/1997) di Jakarta. Peluncuran buku tersebut bersamaan dengan acara HUT ke 75 wartawan kawakan tersebut. ANTARA FOTO
  • Menpen Harmoko menyalami pemimpin Umum/Pemred Kompas Jakob Oetama (kiri) ketika menghadiri resepsi ulang tahun ke-25 harian umum Kompas, di Manggala wanabhakti, Kamis malam (28/6) harian dengan motto "Amanat Hati Nurani Rakyat" itu didirikan 28 Juni 1965 oleh almarhum PK Ojong dan Jakob Oetama. [Foto/Antara]
    Menpen Harmoko menyalami pemimpin Umum/Pemred Kompas Jakob Oetama (kiri) ketika menghadiri resepsi ulang tahun ke-25 harian umum Kompas, di Manggala wanabhakti, Kamis malam (28/6) harian dengan motto "Amanat Hati Nurani Rakyat" itu didirikan 28 Juni 1965 oleh almarhum PK Ojong dan Jakob Oetama. [Foto/Antara]
  • Mantan Presiden RI, KH Abdurraman Wahid (kiri) berbicang dengan Pimpinan Umum Kompas, Jakob Utama (kanan) saat hadir pada peringatan setahun The Wahid Institute di , Jakarta, Senin (26/9/2005). [Foto/Antara]
    Mantan Presiden RI, KH Abdurraman Wahid (kiri) berbicang dengan Pimpinan Umum Kompas, Jakob Utama (kanan) saat hadir pada peringatan setahun The Wahid Institute di , Jakarta, Senin (26/9/2005). [Foto/Antara]
  • Presiden Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang-bincang dengan tokoh pers nasional dari kiri/kanan; Rosihan Anwar, Jakob Oetama dan Surya Paloh seusai peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) di istana Negara, Jakarta, Selasa (10/2). [Foto/Antara]
    Presiden Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang-bincang dengan tokoh pers nasional dari kiri/kanan; Rosihan Anwar, Jakob Oetama dan Surya Paloh seusai peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) di istana Negara, Jakarta, Selasa (10/2). [Foto/Antara]
  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima sertifikat anggota pertama majalah Internasional National Geographic edisi Indonesia dari pimpinan Penerbit/Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama (kanan), pada peluncuran majalah tersebut, di Jakarta, Senin (28/3/2005). [Foto/Antara]
    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima sertifikat anggota pertama majalah Internasional National Geographic edisi Indonesia dari pimpinan Penerbit/Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama (kanan), pada peluncuran majalah tersebut, di Jakarta, Senin (28/3/2005). [Foto/Antara]
  • Pemimpin harian umum Kompas Jakob Oetama berfoto di depan sebuah lukisan yang berjudul "Anak-Anak Di Ibu Kota" karya Dede Eri Supria pameran pembukaan pameran lukisan koleksi Bentara Budaya, di Bentara Budaya , Jakarta, Kamis malam (5/8/2004). [Foto/Antara]
  • Tiga tokoh pers nasional Mochtar Lubis (tengah), Rosihan Anwar (kiri), Jakob Oetama (kanan) beramah tamah sebelum acara peluncuran buku Tajuk-tajuk Mochtar Lubis yang pernah dimuat dalam Harian Indonesia Raya, Jumat malam (7/3/1997) di Jakarta. Peluncuran buku tersebut bersamaan dengan acara HUT ke 75 wartawan kawakan tersebut. ANTARA FOTO
  • Menpen Harmoko menyalami pemimpin Umum/Pemred Kompas Jakob Oetama (kiri) ketika menghadiri resepsi ulang tahun ke-25 harian umum Kompas, di Manggala wanabhakti, Kamis malam (28/6) harian dengan motto "Amanat Hati Nurani Rakyat" itu didirikan 28 Juni 1965 oleh almarhum PK Ojong dan Jakob Oetama. [Foto/Antara]
  • Mantan Presiden RI, KH Abdurraman Wahid (kiri) berbicang dengan Pimpinan Umum Kompas, Jakob Utama (kanan) saat hadir pada peringatan setahun The Wahid Institute di , Jakarta, Senin (26/9/2005). [Foto/Antara]
  • Presiden Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang-bincang dengan tokoh pers nasional dari kiri/kanan; Rosihan Anwar, Jakob Oetama dan Surya Paloh seusai peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) di istana Negara, Jakarta, Selasa (10/2). [Foto/Antara]
  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima sertifikat anggota pertama majalah Internasional National Geographic edisi Indonesia dari pimpinan Penerbit/Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama (kanan), pada peluncuran majalah tersebut, di Jakarta, Senin (28/3/2005). [Foto/Antara]

Suara.com - Pemimpin harian umum Kompas Jakob Oetama berfoto di depan sebuah lukisan yang berjudul "Anak-Anak Di Ibu Kota" karya Dede Eri Supria pameran pembukaan pameran lukisan koleksi Bentara Budaya, di Bentara Budaya , Jakarta, Kamis malam (5/8/2004).  Jakob Oetama, meninggal dunia, Rabu (9/9/2020), dalam usia 88 tahun.

Untuk diketahui, Jakob Oetama adalah lelaki kelahiran Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 27 September 1931.

Jakob awalnya adalah guru. Tapi, selanjutnya memutuskan meniti karier sebagai jurnalis. Bersama jurnalis legendaris Indonesia lainnya, yakni PK Ojong, Jacob membangun surat kabar harian Kompas. [Foto/Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI