Sebagian besar umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau biasa juga disebut Hari Raya Kurban. Hal yang identik selama perayaan ini adalah ritual penyembelihan kurban hewan ternak baik kambing, domba, maupun sapi.
Tak hanya ritual ibadah semata, momen Idul Adha bisa menjadi sarana bagi orangtua mengajarkan makna di balik sebuah pengorbanan. Disampaikan Najeela Shihab selaku psikolog keluarga, dengan memahami arti pengorbanan, anak akan menyadari bahwa hidup tak selamanya menawarkan kemudahan.
"Ajarkan anak untuk memahami bahwa pengorbanan itu bagian yang penting dari mencapai tujuan. Nggak semuanya senang-senang, nggak semuanya gampang," ujar Najeela di Jakarta, baru-baru ini.
Melalui berkurban, lanjut dia, orangtua juga harus menanamkan pentingnya berbagi terhadap sesama, akan harta yang dimiliki. Anak, kata perempuan yang akrab disapa Ela ini, harus menyadari bahwa ada hak orang yang belum beruntung di dalam harta yang mereka miliki.
"Menanamkan makna pengorbanan ini bisa dengan menyisihkan sebagian uang jajan untuk membeli hewan kurban secara patungan. Ini bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum Idul Adha dilaksanakan," lanjut dia.
Menurutnya, penanaman nilai-nilai positif dari berkurban tak bisa dilakukan hanya menjelang hari raya Idul Adha saja. Hal ini harus dilakukan secara konsisten agar anak bisa mendapat pemahaman yang benar sehingga bisa jadi pedoman hidup ketika dewasa.
"Pendidikan agama tidak bisa diberikan sekali saja, misalnya hanya pada saat menjelang Idul Adha. Intinya orang tua harus konsisten untuk menanamkan pendidikan agama sejak anak usia dini," pungkasnya.