
Dia mendukungku ketika aku memutuskan untuk menghindari insulin dan berolahraga dua jam sehari selama kehamilan itu. Dan dia melakukan hal yang sama ketika aku belajar memberi diriku suntikan insulin selama waktuku.
Dia menjalani dua upayaku untuk mengganti metformin dan repaglinide dengan dua suntikan berbeda yang membuatku mual yang mengerikan dan tak berujung.
Untuk pekerjaanku yang sering berpusat pada penulisan tentang diabetes, dia adalah papan suaraku tentang bagaimana membuat terapi baru dan penemuan yang ramah konsumen.
Kami telah mendiskusikan semuanya, mulai dari eksperimen transplantasi pulau kecil untuk penderita diabetes tipe 1 yang rapuh hingga pedoman baru tentang obat diabetes yang benar-benar membantu mencegah masalah jantung. Bahkan dia juga mengaku tidak bosan.
Sumpah pernikahan mencakup kesetiaan selama sakit dan kesehatan. Bagi orang-orang muda di ambang kehidupan mereka, kata-kata khusus ini mungkin berlalu begitu saja. Tapi seiring bertambahnya usia, sumpah khusus ini menjadi lebih bergema. Dan itu benar."
Duh romantis banget ya kisah suami dan istri yang mengidap diabetes ini. (Himedik.com/Dwi Citra Permatasari Sunoto)