Suara.com - Wabah corona Covid-19 yang terjadi di banyak negara berhasil membuat masyarkat dunia kalang-kabut. Hingga Rabu (4/3/2020) saja, ada dua kasus positif corona Covid-19 di Indonesia.
Virus ini sendiri berawal dari kejadian pneumonia misterius di kota Wuhan, Hubei, China. Ketika diteliti lebih lanjut, ternyara penyebabnya sakit ratusan ribu warga dunia adalah virus corona jenis baru yang diberi nama SARS Coronavirus tipe 2 dengan nama penyakit Covid-19.
Seiring merebaknya kasus corona di seluruh dunia, muncul juga beragam berita palsu mengenai virus tersebut. Berikut Suara.com rangkum berita hoax apa saja yang sempat dikaitkan dengan virus corona Covid-19.
1. 6 Berita Palsu soal Virus Corona, Salah Satunya Minum Bodrex Sembuh

Seiring dengan penyebaran virus corona yang memicu kekhawatiran khalayak dunia, muncul sederet berita palsu alias hoaks. Berita-berita tersebut membuat geger .
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melalui rilis yang diterima Suara.com, Kamis (30/1/2020), menyampaikan sejumlah kabar hoaks soal virus corona yang beredar di media sosial belakangan ini.
2. CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Muncul dalam Buku Iqro?

Beredar konten yang mengklaim informasi tentang virus corona muncul dalam bacaan buku iqro. Konten ini beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Tangkal Corona, Bersihkan Ponsel Lebih Penting daripada Pakai Masker
Seperti unggahan yang dibuat oleh Bebi Silvana, istri penyanyi lagu religi Opick. Kekinian, unggahan tersebut telah dihapus.
3. Virus Corona dalam Konspirasi: Dari Sup Kelelawar hingga Perawat Misterius
![Orang-orang yang memakai masker wajah saat membeli makanan di pasar, Wuhan, Cina, Minggu (26/1). [Hector RETAMAL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/26/62617-wuhan.jpg)
Jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona telah meningkat ke angka 360 orang, dengan lebih dari 7.700 lainnya terkonfirmasi terjangkit virus ini di China. Virus mematikan ini juga telah menyebar ke setidaknya 15 negara lain.
Ternyata, tak hanya virus yang menyebar di seluruh China dan sejumlah negara, tetapi juga informasi yang salah.