Suara.com - Roy Kiyoshi digelandang kepolisian karena dugaan penyalahgunaan narkotika jenis Dumolid, menjadi salah satu berita terpopuler lantaran menyedot perhatian publik.
Selain itu, ada pula berita dari BBC yang patut untuk dibaca, yaitu tentang virus corona Covid-19 yang tidak hanya merusak gangguan fisik pasien, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Terdapat beberapa pasien yang cemas, putus asa, depresi bahkan mencoba untuk bunuh diri.
Ingin tahu selengkapnya? Berikut rangkuman lima berita terpopuler yang dirangkum Suara.com, Minggu (10/5/2020).
1. Roy Kiyoshi Pakai Obat Tidur Dumolid, Benar Bukan Jenis Narkoba?
![Roy Kiyoshi [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/19/10689-roy-kiyoshi.jpg)
Roy Kiyoshi Pakai Obat Tidur Dumolid, Benar Bukan Jenis Narkoba?
Roy Kiyoshi digelandang kepolisian karena dugaan penyalahgunaan narkotika jenis Dumolid. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga dan pengacara membantah obat yang dikonsumsi Roy adalah narkotika melainkan hanya obat tidur.
2. Roy Kiyoshi Konsumsi Obat Tidur Dumolid, Bisa Sebabkan Depresi Hingga Koma

Presenter Roy Kiyoshi ditahan oleh kepolisian karena penyalahgunaan narkoba. Namun menurut penuturan pengacara dan ibunda Roy Kiyoshi, Roy Kiyoshi hanya meminum obat tidur bernama Dumolid yang dibelinya dari apotek tanpa resep dokter.
Baca Juga: Waspada! Tikus Tularkan Hepatitis Tipe Baru, Ilmuwan Dibikin Kebingungan
Obat tidur dumolid termasuk dalam golongan benzodiazepine atau benzo, dan berfungsi sebagai penenang. Obat ini memang bisa digunakan di Indonesia, tapi penggunaannya sangat ketat dan harus berdasarkan resep dokter.
3. WHO: Menginfeksi Relawan Sehat dengan Virus Corona Bisa Percepat Vaksin
![Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/21/99387-logo-who.jpg)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahwa menginfeksi relawan sehat dengan virus penyebab Covid-19 bisa mempercepat studi vaksin terhadap patogen yang mematikan.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), metode penelitian semacam itu mamang berpotensi menimbulkan bahaya besar bagi subyek. Tetapi dapat dipertimbangkan dalam situasi yang mengerikan dan dengan perlindungan tertentu.