4. Peran media massa
Sama halnya seperti dikebanyakan negara, Pandemi Covid-19 menimbulkan kepanikan di masyarakat. Tapi berita-berita bohong dan menyesatkan terkait virus corona juatru menjadi sumber kepanikan lain. Namun hal itu tidak dialami masyarakat Selandia Baru, kata Tantowi.
"Di sini 70 persen masyarakat Selandia Baru mengandalkan informasinya dari sumber terverifikasi. 70 persen rakyat Selandia Baru masih baca koran. Posisi ini membuat pemerintah mudah dalam menyebarkan informasi. Karena pemerintah menyebarkan informasi melalui koran, televisi, dan radio," jelasnya.
Di sisi lain media tidak meninggalkan daya kritis, lanjutnya. Namun terkait pemberitaan Covid-19, media di Selandia Baru membantu dengan hanya memberitakan keberhasilan pemerintah Selandia Baru dalam menangani Covid-19.
Terkait media sosial, Tantowi mengatakan bahwa masyarakat di sana juga menggunakan itu. Namun tidak menjadikan sumber informasi terkait perkembangan penanganan Covid-19 di negaranya.
5. Peran serta masyarakat
Politisi Partai Golkar itu menyebut, masyarakat Selandia Baru sudah terbiasa dengan ujian. Posisi negara mereka yang terletak pada ring of fair membuat masyarakatnya terbiasa dengan gempabumi.
Sehingga mereka sudah paham apa yang harus dilakukan saat masa krisis dan memudahkan pemerintah dalam melakukan navigasi.
"Sehingga keberhasilan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19, kontributor terbesar partisipasi masyarakat yang disiplin yang sangat kuat. Keuntungan itu tidak akan berjalan baik kalau tidak ada dukungan dari masyarakat," tuturnya.