Haruskah Orang yang Melanggar Pembatasan Sosial Dilaporkan ke Polisi?

Minggu, 10 Mei 2020 | 08:25 WIB
Haruskah Orang yang Melanggar Pembatasan Sosial Dilaporkan ke Polisi?
Ilustrasi warga saat menjalani karantina atau pembatasan sosial. [Dok. BBC/Getty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak negara saat ini menerapkan pembatasan sosial tertentu akibat pandemi Covid-19. Jadi, jika Anda melihat seseorang melanggar ketentuan itu, akankah Anda melaporkannya ke pihak berwenang?

Apakah itu bagian dari kewajiban kita sebagai warga sipil atau lebih sebagai aksi memata-matai tetangga kita? Dan apa bedanya?

Jenny dan Veronika, dua warga Chicago, Amerika Serikat, baru-baru ini menyadari bahwa bar di dekat rumah mereka beroperasi.

Seperti tempat minum alkohol yang diam-diam buka pada masa pelarangan minuman keras di Amerika Serikat tahun 1920-an, bar itu beroperasi selama karantina wilayah saat ini.

Jenny dan Veronika memasang raut wajah tak menyenangkan kepada orang-orang yang mengabaikan aturan 'lockdown' di salah satu kota terdampak Covid-19.

Namun belakangan, saat pejabat pemerintah kota datang ke rumah mereka untuk menggali informasi tentang bar itu, Jenny dan Veronika diam seribu bahasa.

"Orang itu memiliki lencana bintang perak besar seperti seorang polisi. Saat peristiwa itu terjadi, kami memutuskan bahwa kami bukan mata-mata," kata Jenny.

Di seluruh dunia, sebagian kalangan mematuhi ketentuan untuk tidak keluar rumah selama pandemi. Namun banyak orang seperti Jenny dan Veronika mengalami dilema tentang dalam kondisi apa mereka perlu melaporkan pelanggar ketentuan tersebut.

Apakah itu adalah kewajiban warga sipil atau pelanggaran itu semestinya menjadi urusan sang pelanggar sendiri?

Baca Juga: Sanksi Pelanggar PSBB Surabaya Raya; Terancam Tak Bisa Perpanjang SIM

Banyak negara dan pemerintah kota mengesahkan aturan yang berisi ancaman penjara maupun denda terhadap pelanggar aturan karantina wilayah. Sejumlah pemerintahan bahkan memiliki pusat kontak untuk menerima laporan dugaan pelanggaran.

Di negara bagian Victoria, Australia, sekelompok orang yang berkumpul untuk bermain gim video dilaporkan ke polisi. Adapun, orang-orang dalam sebuah pesta 'ilegal' dijatuhi denda.

Karena jumlah kasus Covid-19 di seluruh New South Wales, Australia meningkat, orang nomor satu di negara bagian itu, Gladys Berejiklian, mendesak masyarakat untuk melaporkan pelanggar ke polisi.

Permintaan itu muncul saat semakin banyak orang mulai berpergian ke pantai di New South Wales. Satu pekan setelahnya, lebih dari 5.000 panggilan telepon masuk ke nomor kepolisian setempat.

Namun beberapa penelepon tidak memahami situasi yang sebenarnya. Polisi misalnya, menerima laporan bahwa di Facebook terdapat foto-foto sepasang kekasih yang tengah berlibur.

Saat polisi datang ke rumah sepasang kekasih itu, mereka menemukan fakta bahwa foto itu diabadikan satu tahun sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI