Beberapa studi melaporkan bahwa mengonsumsi jahe dapat mengurangi rasa sakit atu nyeri di otot usai berolahraga.
Jahe juga dapat membantu meredakan dismenorea atau nyeri haid. Walau begitu, peneliti memahami bahwa studi yang terlibat seringkali adalah studi yang kecil atau berkualitas rendah.
5. Mengurangi inflamasi
Sebuah kajian di tahun 2017 pada 16 uji klinis menemukan bahwa kandungan fitokimia dalam jahe dapat melawan inflamasi.
Namun para peneliti ini juga menyebutkan butuh penelitian lebih jauh untuk melihat berapa dosis yang dibutuhkan dan jenis ekstrak jahe apa yang tepat untuk digunakan.
6. Menjaga kesehatan jantung
Salah satu manfaat jahe adalah membantu menjaga kesehatan jantung. Dalam sebuah studi kecil, ditemukan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi terjadi abnormalitas jantung pada tikus yang mengidap diabetes.
Para peneliti mencatat bahwa pengurangan ini dapat bercabang, dalam bagian, dari kandungan antioksidan dalam ekstrak tersebut.
7. Menurunkan risiko kanker
Baca Juga: Disebut Bisa Tangkal Corona, Menristek Uji Jahe Merah Hingga Jambu Biji
Manfaat jahe lainnya adalah menjadi sumber antioksidan yang luar biasa. Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa kayanya antioksidan yang terkandung membuat jahe dapat menurunkan beberapa jenis stres oksidatif.
Stres ini terjadi saat radikal bebas menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh. Radikal bebas adalah zat yang diproduksi oleh metabolisme dan faktor lainnya.
Tubuh perlu menyingkirkan radikal bebas untuk mencegahnya menyebabkan kerusakan sel yang bisa mengakitbakan sejumlah penyakit, termasuk kanker.