Selanjutnya, Pemprov Sulsel mengembangkan beberapa program pengendalian bersifat masif, maka hingga saat ini penyebaran Covid-19 di Sulsel berada di angka reproduksi pertumbuhan (RT) kasus yang masih berkisar di angka 0,9 sampai 1,8.
Prof Ridwan menyebutkan ada sebanyak 30 persen orang tanpa gejala (OTG) yang sementara ditelusuri dan dilacak keberadaannya, karena jangan sampai mereka akan menjadi sumber penularan, sehingga OTG yang beredar, harus dites, karena hanya tes yang bisa menjastifikasi mereka sebagai sumber penularan.
"Jadi pergerakan ini sangat dinamis dan sangat bergantung terhadap upaya-upaya yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti disiplin menggunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan dan selalu menggunakan sabun pembersih tangan pada setiap aktivitas," urainya.
Berhubungan dengan itu, persebaran kasus menurut wilayah berada di empat kabupaten/kota yang mendapatkan perhatian prioritas dengan angka kasus tinggi, yakni Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Luwuk Timur.
Makassar sebagai episentrum, Kabupaten Gowa dan Maros sebagai kabupaten tetangga, sedangkan Luwu Timur sebagai daerah yang memiliki penerbangan langsung dengan adanya industri pertambangan PT Vale.