Bikin Geram, Anak Muda Gelar Pesta Covid-19 Untuk Tahu Siapa Yang Tertular

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 03 Juli 2020 | 16:05 WIB
Bikin Geram, Anak Muda Gelar Pesta Covid-19 Untuk Tahu Siapa Yang Tertular
Ilustrasi pesta Covid-19. (Shutterstock)

Suara.com - Tren baru yang mengganggu telah menghantam sekelompok siswa muda di Alabama: pesta Covid-19.

Pesta itu merupakan kompetisi di mana orang-orang, yang tahu bahwa mereka sakit dengan virus pernapasan yang sangat menular, menghadiri pesta dan bertaruh pada siapa yang sakit lebih dulu.

Dilansir dari Global News, Anggota Dewan Kota Sonya McKinstry mengatakanbahwa pesta tersebut sebagian besar digelar di Tuscaloosa. Orang yang terinfeksi diminta untuk datang sehingga orang lain dapat tertular virus dengan sengaja, jelasnya.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Orang pertama yang dikonfirmasikan oleh seorang dokter untuk sakit dengan virus dari menghadiri pesta memenangkan uang yang dihasilkan dari penjualan tiket, kata McKinstry.

"Mereka menaruh uang dalam pot dan mereka mencoba untuk mendapatkan Covid-19," katanya kepada ABC News.

“Siapa pun yang mendapatkan COVID, pertama-tama mendapatkan pot. Itu tidak masuk akal."

Hal itu sontak membuat McKinstry marah. Ia geram karena sesuatu yang begitu serius dan mematikan dianggap diterima begitu saja.

"Tidak hanya itu tidak bertanggung jawab, tetapi Anda bisa tertular virus dan membawanya pulang ke orang tua atau kakek nenek Anda. "

Kepala Pemadam Kebakaran Tuscaloosa Randy Smith mengatakan para siswa telah menghadiri pesta-pesta ini selama beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Masuk Daerah Zona Hijau Covid-19, Kalbar Buat Protokol Kesehatan di Pasar

"Kami telah melihat selama beberapa minggu terakhir pesta-pesta berlangsung di county, atau di seluruh kota dan county di beberapa lokasi di mana siswa atau anak-anak akan datang dengan hal-hal positif yang diketahui," kata Smith dalam briefing Selasa.

"Kami pikir itu semacam rumor pada awalnya," lanjutnya. "Kami melakukan riset - tidak hanya kantor dokter mengkonfirmasi, tetapi negara juga mengkonfirmasi bahwa mereka juga memiliki informasi yang sama."

Pada hari Kamis, Alabama memiliki lebih dari 40.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

"Ini bukan politik," kata McKinstry kepada CNN. “Ini masalah kesehatan masyarakat. Orang-orang sekarat dan tidak ada obatnya. ”

"Kita harus melakukan apa pun untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI