Hari Anak Nasional 2020: Dilema Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

Kamis, 23 Juli 2020 | 09:03 WIB
Hari Anak Nasional 2020: Dilema Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19
Hari Anak Nasional 2020 (Suara.com)
INFOGRAFIS: Hari Anak Nasional 2020 (Suara.com)
INFOGRAFIS: Hari Anak Nasional 2020 (Suara.com)

"Di sisi lain, sekolah tidak memahami kondisi anak yg tidak memiliki fasilitas laptop, HP dan jaringan. Pada akhirnya anak ini tidak naik kelas karena sekolah pun tidaj memberikan jalan keluar terkait kesulitan keluarga," kata Jasra.

Ia mengatakan, di situasi serba sulit seperti sekarang, sekolah baiknya menerapkan aturan dan kebijakan yang kreatif dan luwes.

Misalnya, dengan tidak hanya menilai anak selama proses belajar online saja tetapi juga melihat kualitas anak sebelum pandemi Covid-19 mendera. "Guru bisa mengupulkan tugas sebelum Covid-19 dan disusun sebagai sumber penialain. Bisa juga mendatangi anak dan bertanya tentang kesulitannya. Ingat, dampak Covid-19 ini luar biasa termasuk juga untuk anak."

Anak dan Pandemi

Sejumlah murid TK menyetorkan sampah plastik ke sekolah mereka di TK Mutiara, Batu Gadang, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/7/2020).   [ANTARA/Iggoy el Fitra]
Sejumlah murid TK menyetorkan sampah plastik ke sekolah mereka di TK Mutiara, Batu Gadang, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/7/2020). [ANTARA/Iggoy el Fitra]

Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menunjukkan, anak-anak memenuhi populasi Indonesia sekitar 30 persen atau kurang lebih sebanyak 79,5 juta anak.

Pemerhati anak sekaligus psikolog, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto berpesan, kondisi saat ini jangan sampai menurunkan semangat anak-anak untuk tetap belajar dan berkarya. 

"Bagi anak-anak Indonesia semua, mohon tetap semangat, mohon tetap gembira, dan tetap kreatif, penuh dengan ide-ide baru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang sekarang ini dilalukan di rumah," kata Kak Seto saat dihubungi suara.com, beberapa waktu lalu.

Selain itu, mantan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu juga berpesan agar anak-anak harus tetap rukun dalam semua kegiatan di dalam rumah. Menurut Kak Seto, anak-anak tidak harus selalu belajar akademik selama berkegiatan di rumah.

"Belajar ini kan banyak hal. Bisa belajar bekerjasama merapikan rumah, mengasah kreatifitas. Jadi pemahaman belajar harus diperluasan bukan hanya teoritis tapi yang paling penting praktis dalam menghadapi realitas kehidupan," tutupnya.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, 5 Penyanyi Tanah Air Akan Gelar Konser Amal Online

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI