"Empat bulan kemudian, saya masih mengalami demam hampir setiap hari, disfungsi kognitif dan masalah memori, masalah saluran pencernaan, sakit kepala parah, detak jantung naik, nyeri otot dan sendi parah, dan lain sebagainya," imbuhnya.

Gejala yang Tak Menentu
Kristin Smith (33), pasien pulih Covid-19 dari New York yang terkena virus corona pada Maret mengatakan bahwa dia telah mengalami berbagai gejala sejak dia tertular penyakit. Menurutnya, gejala yang paling parah terjadi pada dua minggu pertama, namun lima bulan kemudian dia masih menghadapi efek dari Covid-19.
"Tiga bulan setelah penularan, saya merasa gejala mereda dan saya merayakan dengan suami, namun keesokan harinya gejala itu muncul lagi," kata Smith.
Pada hari berikutnya Smith mengalami sesak napas, nyeri dada, tubuh menggigil, halusinasi, vertigo, detak jantung cepat, jantung berdebar-debar, mati rasa di kaki, kesemutan di jari, esofagus yang membara, kelelahan ekstrem, dan lain sebagainya.
"Saya telah mengunjungi beberapa dokter, telah menjalani setiap tes mulai dari tes saraf, ultrasound jantung, CT scan otak, dan lain-lain yang menunjukkan bahwa saya baik-baik saja," katanya. "Hasil tes berbeda dengan apa yang saya rasakan," imbuhnya.