Penelitian UI Ungkap Cara Cegah Kematian karena Serangan Jantung

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 10 November 2020 | 15:18 WIB
Penelitian UI Ungkap Cara Cegah Kematian karena Serangan Jantung
Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)

Gagal jantung merupakan efek samping kardiovaskular yang paling banyak dijumpai. Tingkat kematian pasien serangan jantung STEMI juga menurun dari 8,33 persen pada kelompok pre-CODE STEMI menjadi 4,44 persen pada kelompok CODE STEMI.

Rata-rata waktu rawat inap pasien kelompok CODE STEMI (6 hari) lebih cepat 1 hari dibandingkan kelompok pre-CODE STEMI (7 hari).

Pengurangan lama waktu rawat inap dan penurunan angka kejadian efek samping kardiovaskular pada pasien kelompok CODE STEMI ternyata mampu mengurangi biaya perawatan yang harus dibayarkan hingga 21 persen dibandingkan dengan kelompok pre-CODE STEMI.

Para peneliti FKUI yang terlibat dalam penelitian ini adalah Dr. dr. Eka Ginanjar, Sp.PD-KKV; Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD-KKV; dan dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K). Sedangkan para peneliti dari FKM UI adalah Prof. dr. Amal Chalik Sjaaf, S.KM., Dr.PH; Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, MARS; Dr. Ede Surya Darmawan, S.KM., M.DM; dan Prof. Dr. dr. Adik Wibowo, MPH.

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menyambut baik studi ini dan mengapresiasi para peneliti.

"Prognosis pasien dengan serangan jantung tipe STEMI sangat dipengaruhi oleh waktu penanganan. Semakin cepat pasien tersebut ditangani, tentu prognosisnya akan semakin baik. Keberadaan CODE STEMI sangat membantu tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien-pasien ini. Walaupun begitu, tetap saja tindakan pencegahan berupa pengendalian faktor risiko adalah pilihan terbaik apalagi melihat usia pasien serangan jantung di negara kita masih tergolong muda," tutur Prof. Ari.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI