Feby Febiola Rutin Kemoterapi, Kenali Manfaat dan Efek Samping Kemoterapi

Jum'at, 13 November 2020 | 10:38 WIB
Feby Febiola Rutin Kemoterapi, Kenali Manfaat dan Efek Samping Kemoterapi
Feby Febiola [Instagram]
  1. Topikal: Melalui krim yang dioleskan pada kulit.
  2. Oral: Kemoterapi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan yang diminum.
  3. Suntik: Diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak, misalnya di lengan, paha, atau perut.
  4. Intraperitoneal (IP). Kemoterapi langsung diberikan melalui prosedur operasi atau lewat selang khusus ke dalam rongga perut di mana terdapat usus, hati, dan lambung.
  5. Intraarteri (IA). Kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang mengalirkan darah ke kanker.
  6. Intravena (IV). Kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena.

Beberapa Efek Samping yang Mungkin Timbul

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah menyelamatkan jutaan jiwa. Namun, kemoterapi memiliki ternyata efek samping. Sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari kemoterapi, sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan tersebut.

Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut akan mengalami efek negatif akibat kemoterapi. Berikut efek sampingnya yakni:

  1. Rambut rontok.
  2. Nyeri.
  3. Kehilangan nafsu makan.
  4. Mulut terasa asam atau pahit.
  5. Mual dan muntah.
  6. Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia.Kulit kering dan terasa perih.
  7. Pendarahan seperti mudah memar, gusi berdarah, dan mimisan.
  8. Sering terkena infeksi.
  9. Sulit tidur.
  10. Gangguan psikologis seperti depresi, stres, dan cemas.
  11. Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas).
  12. Rasa lelah dan lemah sepanjang hari.
  13. Konstipasi atau diare.
  14. Sariawan.

Selain itu, selama menjalani pengobatan kemoterapi, Anda juga harus senantiasa berkonsultasi dengan dokter ketika ingin mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk obat alergi, herbal, pereda nyeri, dan obat lainnya. Hindari konsumsi minuman keras setidaknya selama masa kemoterapi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI