3. Disfungsi hati
Kondisi apapun yang memengaruhi fungsi hati bisa menyebabkan bilirubin menumpuk dalam darah. Akibatnya, hati kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan dan memproses bilirubin dari aliran darah.
4. Hepatitis
Hepatitis terjadi ketika hati meradang, seringkali akibat infeksi virus. Saat meradang, hati tidak bisa memproses bilirubin dengan mudah yang menyebabkan penumpukan dalam darah.
Orang yang menderita hepatitis biasanya mengalami gejala penyakit kuning, kelelahan, urine berwarna gelap, sakit perut, mual, dan muntah.
5. Peradangan empedu
Saluran empedu yang menghubungkan hati ke kantong empedu, lubang usus kecil disebut duodenum. Bagian ini membantu memindahkan empedu, yang mengandung bilirubin dari hati dan kantong empedu ke usus.
Jika saluran meradang atau tersumbat, empedu tidak bisa dikeringkan dengan baik dan menyebabkan kadar bilirubin naik. Gejala peradangan saluran empedu termasuk urine berwarna gelap, penyakit kuning, gatal, mual hingga muntah.
6. Kolestasis intrahepatik pada kehamilan
Baca Juga: Jennifer Jill Blak-blakan Ngaku Hiperseks, Apa Sih Sebabnya?
Kolestasis intrahepatik kehamilan adalah kondisi sementara yang bisa terjadi selam trimester akhir kehamilan. Kondisi ini menyebabkan drainase empedu dari hati yang melambat atau berhenti.