
Ada hewan lain yang terbukti jauh lebih rentan. Tidak hanya terhadap infeksi, tetapi juga penyakit parah dan bahkan, kematian.
Di Denmark, pihak berwenang memerintahkan pemusnahan jutaan cerpelai setelah wabah terjadi di ratusan peternakan setempat.
Mereka bukan hanya mengkhawatirkan bahwa virus akan membuat cerpelai sakit, tetapi virus tersebut telah menular dari cerpelai dan dapat kembali ke manusia, dengan beberapa perubahan genetik pada protein lonjakan yang digunakan virus untuk memasuki sel.
"Jika virus menyebar pada spesies baru, hasilnya benar-benar tidak dapat diprediksi," jelas Angela Rasmussen, ahli virologi di Pusat Sains dan Keamanan Kesehatan Global Georgetown.
Virus ini terus bermutasi, berubah secara halus. Ketika memasuki spesies baru, sistem kekebalan spesies tersebut membuat virus menjadi jenis virus yang telah diubah secara lebih berbeda.
"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah itu (virus) akan berubah dengan cara yang kurang lebih (akan) merugikan populasi manusia," sambung Rasmussen.
Saat ini, tidak ada bukti yang jelas apakah ada perubahan genetik di peternakan cerpelai membuat virus lebih 'kuat'. Tetapi otoritas kesehatan Denmark tidak mau mengambil risiko sehingga mereka memilih untuk membinasakan semua cerpelai.