Kebanyakan Rebahan, Dokter Ingatkan Risiko Masalah Kesehatan yang Mengintai

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 22 Desember 2020 | 05:16 WIB
Kebanyakan Rebahan, Dokter Ingatkan Risiko Masalah Kesehatan yang Mengintai
Ilustrasi rebahan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak banyak bergerak alias rebahan menurut dokter bisa berbahaya jika dilakukan terus menerus.

dr. Sophia Hage, pakar kesehatan dan pelaku gaya hidup sehat, mengatakan keseringan rebahan berpotensi membuat seseorang menganut gaya hidup sedentary alias kurang gerak.

Perilaku kurang gerak, atau sedentary, sudah ada jauh sebelum pandemi virus corona melanda dunia, jumlahnya diperkirakan semakin meningkat karena situasi karantina wilayah di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Kalau dilakukan dalam waktu yang lama, waktu yang panjang, bisa menjadi gaya hidup," kata dokter spesialis kedokteran olahraga, Sophia Hage, dilansir ANTARA.

Hage mengutip Riset Kesehatan Dasar yang mencatat pada 2018 terdapat 33,5 persen populasi yang kurang aktivitas fisik.

Sementara populasi global, terdapat 27,5 persen yang kekurangan aktivitas fisik pada 2018. Dari populasi tersebut, perempuan lebih banyak kurang gerak (28,6 persen) dibandingkan laki-laki (23,4 persen).

Dia juga mengutip mengutip data dari survei IFLS dan jurnal ilmiah The Lancet Global Health, populasi di Indonesia yang tergolong kurang aktivitas fisik pada 2007 berjumlah 19,9 persen, naik menjadi 30 persen pada 2016.

Kekurangan aktivitas fisik tentu akan berdampak pada kesehatan individu, jangka pendek, misalnya mengalami nyeri punggung bagian bawah dan radang otot.

Dalam jangka panjang, kurang gerak bisa menyebabkan ostheoporosis dan ostheoarthritis.

Baca Juga: Aman untuk Masalah Kesehatan, Ketahui Aturan Menggunakan Minyak Lavender!

Sophia mencontohkan ketika terlalu sering duduk atau berbaring fungsi otot-otot besar (paha dan punggung), yang semestinya digunakan untuk menyangga tubuh, tergantikan oleh kursi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI