Suara.com - Pesepak bola kenamaan asal Barcelona, Lionel Messi, mengakui bahwa dirinya membutuhkan konsultasi dengan psikolog akibat tekanan yang dirasakannya.
Meski begitu, Messi tidak pernah melakukannya. Lelaki 33 tahun tersebut mengungkapkan bahwa ia sulit menceritakan kegundahannya ke orang lain.
"Saya adalah seseorang yang menyimpan segalanya untuk diri saya sendiri. Saya tidak berbagi sesuatu. Saya tahu itu akan membantu saya, tetapi saya belum pergi," kata Messi kepada Jordi Evole.
Selain kasus Messi, ada beberapa hal lain yang juga dapat membuat seseorang enggan pergi ke psikolog atau terapis umum.
Melansir Psychology Today, berikut beberapa alasan lainnya:
![Penyerang Barcelona, Lionel Messi melihat bola saat menghadapi Real Valladolid dalam laga pekan ke-15 Liga Spanyol di Stadion Jose Zorilla, Rabu (23/12/2020) dini hari WIB. [Cesar Manso / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/23/43568-penyerang-barcelona-lionel-messi.jpg)
1. Lebih nyaman berbicara dengan teman atau keluarga
Ini adalah hal yang umum terjadi. Namun, pertemanan tidak dapat berfungsi seperti psikoterapi atau psikolog.
"Terapis adalah pendengar terlatih yang dapat membantu menemukan sumber masalah Anda, meski sumbernya adalah pikiran, keluarga, atau Anda sendiri," tutur Loren Soeiro, Ph.D., psikolog di praktik swasta di New York City, AS.
2. Biaya terlalu mahal
Baca Juga: Bisakah Resolusi Tahun Baru Jadi Sumber Kebahagiaan? Ini Jawaban Psikolog
Seringnya, asuransi atau bantuan pemerintah tidak menanggung seluruh biaya psikoterapi, yang artinya ini adalah investasi pribadi.