Lonjakan kasus juga masih terjadi di Eropa pasca varian baru mutasi virus corona disebut lebih menular. Salah satunya Prancis, yang rata-rata infeksi baru Covid-19 setiap hari mencapai angka tertinggi selama enam minggu, yakni 18.270 pada Senin (18/1).
Sementara jumlah orang yang dirawat di unit perawatan intensif naik di atas 2.800 pasien untuk pertama kalinya dalam sebulan. Total kasus kumulatif Prancis dengan cepat mendekati 3 juta, tertinggi keenam di dunia.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan bahwa jumlah orang yang menerima vaksin virus corona sejak peluncuran kampanye nasional pada 26 Desember 2020, telah mencapai 479.873 hingga Senin (18/1).
Tidak seperti Inggris atau Jerman, pemerintah Prancis sejauh ini tidak memberlakukan lockdown nasional ketiga. Dikutip Cnannel News Asia, Prancis hanya berlakukan jam malam nasional, yang diberlakukan lebih awal, yaitu dimulai pukul 6 sore.
Sementara itu, Amerika Serikat yang memiliki jumlah kasus positif terbanyak di dunia, hingga kemarin laporan infeksi hariannya masih di atas 100 ribu per hari. Negara berpenduduk 332 juta itu telah memiliki jumlah kasus sebanyak 24.615.172 infeksi.
Mengantisipasi lonjakan kasus semakin parah, Presiden AS terpilih Joe Biden akan tetap berlakukan larangan kedatangan turis Eropa dan Brasil ke negaranya. Keputusan itu sekaligus menolak pengumuman Presiden Donald Trump yang menyatakan akan membuka kedatangan bagi turis per 26 Januari 2021.
"Atas saran tim medis kami, pemerintah tidak bermaksud untuk mencabut pembatasan ini pada (26 Jan). Faktanya, kami berencana untuk memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat seputar perjalanan internasional untuk lebih mengurangi penyebaran Covid-19," tulis Jen Psaki, sekretaris pers Biden, melalui akun Twitter resminya.
"Dengan pandemi yang memburuk dan varian yang lebih menular muncul di seluruh dunia, ini bukan waktunya untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional," lanjutnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Lonjakan Kasus Corona di Jabar Merupakan Data Lama