Efek Samping dari Melahirkan dengan Operasi Caesar
Ada beberapa risiko berupa efek samping yang terjadi jika ibu menjalani operasi caesar.
Berikut adalah beberapa efek sampingnya yang harus diwaspadai.
1. Perdarahan
Dibandingkan proses persalinan normal, risiko perdarahan pada operasi caesar lebih besar. Ada beberapa kasus yang hingga memerlukan transfusi darah.
2. Plasenta Akreta
Ibu yang pernah melahirkan dengan prosedur operasi caesar lebih rentan mengalami plasenta akreta atau pembuluh darah dari plasenta tumbuh ke dinding rahim dan sulit terlepas saat melahirkan.
3. Pembekuan Darah
Risiko pembekuan darah pada operasi caesar termasuk tinggi. Umumnya terjadi pembekuan darah yang menyumbat pembuluh darah vena di tungkai dan menyebabkan kondisi yang disebut deep vein thrombosis. Selain pada tungkai, pembekuan darah dapat terjadi pada paru-paru dan menyebabkan sumbatan.
4. Cedera saat Bedah
Ibu hamil yang mengalami prosedur operasi caesar lebih dari sekali juga berisiko mengalami risiko cedera saat pembedahan berikutnya.
5. Infeksi
Infeksi umum terjadi pada area bekas luka sayatan atau lapisan rahim. Apabila infeksi terjadi pada area bekas luka, gejalanya meliputi rasa nyeri pada luka, pembengkakan, kemerahan, hingga mengeluarkan nanah.
Sedangkan jika infeksi terjadi pada lapisan rahim, ibu dapat merasakan demam, nyeri pada perut, keputihan yang tidak normal, serta pendarahan pada vagina.
Baik bersalin secara normal ataupun melalui operasi caesar memiliki resiko dan efek sampingnya masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan yang metode yang terbaik untuk masing-masing ibu sesuai dengan kondisinya.
Baca Juga: Perempuan Mesti Tahu, Ini Cara Agar Bekas Operasi Caesar Cepat Sembuh
Sumber :
https://id.theasianparent.com/melahirkan-operasi-caesar-fakta-manfaat-efek-samping