CNN mengutip seorang mantan pejabat Departemen Luar Negeri yang menyebut pekerjaan itu "sangat mencurigakan" dan mengatakan bahwa mereka yang memimpin penyelidikan menghentikan pakar teknis.
Lantas, sebenarnya bagaimana faktanya?
Dilansir dari New Scientist, virus ini bukanlah senjata biologis. Seperti diketahui,p enyakit baru telah muncul sepanjang sejarah manusia. Umat manusia sebelumnya juga telah mengalami dua wabah virus corona besar dalam dua dekade terakhir: SARS dan MERS.
Jadi tidak perlu heran dengan datangnya virus covid-19. Banyak virus serupa ditemukan pada kelelawar liar.
Sejauh ini hal itu diperkirakan adalah asal muasal virus ini, mungkin melalui inang perantara. Seperti banyak diketahui juga, bahwa SARS dan MERS berasal dari kelelawar, jadi tidak ada alasan untuk menimbulkan kecelakaan laboratorium.
Para peneliti yang dipimpin oleh Shan-Lu Liu di Ohio State University mengatakan “tidak ada bukti yang dapat dipercaya” dari rekayasa genetika.
Genom virus telah diurutkan, dan jika telah diubah, akan terlihat tanda-tanda urutan gen yang disisipkan.
Tetapi sekarang banyak diketahui bahwa titik-titik yang berbeda dari virus kelelawar tersebar secara acak, sama seperti jika virus baru berevolusi secara alami.
Baca Juga: Layanan Rapid Test di Medan Digerebek, Satgas: Kita Gak Pernah Tahu dari Mana Izinnya!