4 Pola Asuh Orangtua dan Dampaknya Terhadap Karakter Anak

Rabu, 30 Juni 2021 | 11:26 WIB
4 Pola Asuh Orangtua dan Dampaknya Terhadap Karakter Anak
Ilustrasi keluarga, orangtua dan anak perempuannya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ciri pola asuh otoriter merupakan mengekang anak. Orangtua menuntut anak untuk mengikuti aturan yang sudah diberlakukan. Meriyati mengatakan, orangtua memang tetap berikan dukungan dan tanggung jawab kepada anak, tetapi tidak ada kebebasan bagi anak untuk mengemukakan pendapat.

"Jadi overprotektif, anak disuruh nurut aja tapi tidak dijelaskan baik buruknya apa. Orangtua mengekang sehingga anak sulit untuk bisa mengemukakan sudut pandang karena dia selalu dipaksa saja," jelasnya.

Dampak pola asuh otoriter tersebut menyebabkan anak tidak tahu batasan untuk dirinya sendiri. Tidak tahu kapan harus bicara dan kapan tidak. Anak akan tumbuh menjadi orang yang pandai dalam mengikuti aturan tetapi dalam ketakutan.

Meriyati mengungkapkan, anak seperti itu akan sulit menyikai dirinya sendiri. Karena tidak tahu batasan mana yang harus dilakukan pada dirinya sendiri. Juga batasan mana yang orang lain boleh menuntut atau memintabdari dirinya. Sehingga akan cenderung mengirbankan dirinya sendiri.

"Anak kayak gini ya tidak bahagia, penuh rasa takut, khawatir. Kemudian enggak mampu untuk mengeluarkan pendapat, menyampaikan perasaan, aspirasinya, komunikasinya juga buruk, takut disalahkan, takut ngomong, takut dianggap bodoh. Sehingga dia cenderung berperilaku agresif. Sebetulnya perilaku agresif itu dikeluarkan karena bentuk frustasi dia karena nggak punya hak untuk mengungkapkan keinginan," paparnya.

3. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif merupakan orang tua yang sangat memanjakan anak. Segala keinginan anak dituruti bahkan tidak ada untuk memberikan kontrol kepada anak.

"Kelihatannya sayang tapi tidak diatur. Semua keinginan anak dikasih biar nggak rewel. Tapi anak ini sebetulnya tidak tahu ke depan, belum tahu manfaat baik-buruk ke depan. Pola asuh yang memanjakan seperti ini akan membuat anak tidak mampu memiliki kemampuan untuk mandiri, enggak ada daya juang, akan bersikap egois dan terbiasa menggantungkan kebutuhan kepada orang lain terutama orang tua," paparnya.

Sifat manja, egosentris, bahkan tidak dapat menghargai orang lain juga akan melekat oada karakter anak. Karena anak merasa sejak kecil sebagai raja yang selalu dipenuhi keinginannya.

Baca Juga: 4 Jenis Kesalahan Umum Orangtua saat Mengasuh Anak, Tak Tegas!

4. Pola asuh uninvolved

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI