Wajib Tahu! Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Mengukur, dan Kadar Normalnya

Sabtu, 03 Juli 2021 | 15:25 WIB
Wajib Tahu! Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Mengukur, dan Kadar Normalnya
Mengukur kadar saturasi oksigen pasien Covid-19. (Dok. Envato)

Alat oksimetri bekerja dengan mengirimkan cahaya inframerah ke kapiler jari, kaki atau daun telinga, untuk mengukur berapa banyak cahaya yang dipantulkan dari oksigen yang ada dalam darah.

Proses deteksi oksigen dalam darah ini dikenal dengan tingkat SpO2. Tidak seperti pada tes ABG, dengan oksimetri nadi terdapat presentase kesalahan 2 persen, yang berarti hasil sebenarnya 2 persen lebih tinggi atau lebih rendah dari hasil yang ditunjukan.

Mengecek saturasi oksigen dengan oksimetri ini memang sedikit kurang akurat, tapi sangat cepat dan mudah dilakukan, jika ditujukan untuk tes cepat.

Tidak seperti tes ABG yang harus dilakukan pakar atau petugas medis, tes saturasi oksigen dengan oksimetri ini bisa dilakukan oleh orang awam, dan jadi perangkat rumah yang lebih fleksibel.

Tolok ukur saturasi oksigen normal dan tidak normal

Berdasarkan tes ABG, normalnya paru-paru sehat tingkat saturaksi oksigen berada di kisaran 80 hingga 100 milimeter air raksa (mmHG).

Sedangkan jika diukur dengan oksimetri, saturasi normal harus berada di angka 95 hingga 100 persen. Namun normalnya orang dengan masalah paru atau PPOK mereka harus mempertahankan angka 88 hingga 92 persen.

Adapun tes ABG, tingkat saturasi oksigen rendah apabila angkanya di bawah 80 mmHG, sedangkan dengan oksimetri harus jadi perhatian apabila angka SpO2 berada di bawah 95.

Baca Juga: Pengertian Tabung Oksigen, Fungsi, Manfaat, Ukuran dan Penggunaannya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI